Gelar Uji Coba, Korea Utara Tembakkan Tipe Baru Rudal Balistik

Jum'at, 25 Maret 2022 | 14:10 WIB
Gelar Uji Coba, Korea Utara Tembakkan Tipe Baru Rudal Balistik
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Menanggapi peluncuran ICBM, militer kami bersama-sama menembakkan rudal dari darat, laut, udara,” kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Washington dan Tokyo melayangkan protes Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, yang berada di Brussel untuk menghadiri KTT G7 terkait perang di Ukraina, mengatakan peluncuran itu adalah "tindakan kekerasan yang tidak dapat diterima.”

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan Tokyo telah mengajukan protes keras atas uji coba rudal tersebut.

Gedung Putih dan militer Amerika Serikat juga mengutuk peluncuran tersebut dan meminta Pyongyang untuk menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut.

"Peluncuran ini merupakan pelanggaran berani terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan secara tidak perlu meningkatkan ketegangan dan berisiko mengganggu stabilitas situasi keamanan di kawasan itu,” kata juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki.

Para ahli sebelumnya telah menunjukkan kemungkinan Korea Utara mengeksploitasi perhatian di Ukraina untuk melakukan tes, meskipun yang lain mengatakan bahwa Pyongyang meningkatkan pengujian sebelum perang pecah.

AS dan Korea Selatan memperingatkan tentang uji coba ICBM Washington dan Seoul menuduh Pyongyang menembakkan rudal yang merupakan bagian dari sistem ICBM baru kurang dari dua minggu lalu.

Kedua negara memperingatkan bahwa Korea Utara mungkin sedang bersiap untuk menguji ICBM jarak penuh.

Para pejabat AS mengatakan setidaknya dua uji coba baru-baru ini, satu dilakukan pada 27 Februari dan yang lainnya pada 5 Maret, melibatkan Hwasong-17, sistem ICBM terbesar Pyongyang.

Baca Juga: Welcome to Dongmakgol: Ketika Tentara Korea Utara dan Korea Selatan Bersatu

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa tujuan ini kemungkinan untuk "mengevaluasi sistem baru ini sebelum melakukan uji coba pada jarak penuh di masa depan, yang berpotensi menyamar sebagai peluncuran luar angkasa."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI