Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri, Menteri Sosial Buka Suara

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 29 Juli 2025 | 21:30 WIB
Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri, Menteri Sosial Buka Suara
Sejumlah siswa sekolah rakyat berjalan keluar kelas pada hari pertama pengoperasian Sekolah Rakyat Menengah Pertama 19 Kupang di Sentra Efata, Naibonat, Kabupaten Kupang, NTT, Senin (14/7/2025). [ANTARA FOTO/Fauzan/rwa]

Suara.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyampaikan kabar terbaru terkait program Sekolah Rakyat. Lebih dari 50 ribu guru diklaim siap menggantikan posisi guru-guru yang mengundurkan diri setelah melalui proses seleksi dan penempatan. Hal ini diungkapkan Gus Ipul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (29/7/2025).

"Sudah banyak yang siap untuk menggantikannya karena ada 50.000 lebih guru yang telah mengikuti proses pendidikan profesi guru yang belum mendapatkan penempatan," ujar Gus Ipul.

Menurut data terakhir yang diterima Gus Ipul, sebanyak 140 guru sekolah rakyat tercatat mengundurkan diri setelah melalui proses seleksi dan penempatan di berbagai titik.

Meskipun demikian, dari total lebih dari 1.500 guru yang telah ditempatkan, jumlah yang mengundurkan diri relatif kecil. Alasan utama pengunduran diri ini, jelas Gus Ipul, adalah jarak lokasi tugas yang terlalu jauh dari domisili para guru.

Gus Ipul menegaskan bahwa pihaknya menghormati keputusan para guru yang mengundurkan diri dan telah menyiapkan pengganti dari kalangan guru yang belum mendapatkan penempatan. "Sehingga insyaallah nanti yang mengundurkan diri itu kita hormati karena sebagian besar alasannya terlalu jauh dari domisili," ucapnya, dikutip dari Antara.

Sebelumnya, pada Senin (28/7), Gus Ipul juga telah menyampaikan bahwa Kementerian Sosial tengah menyiapkan pengganti 160 guru yang mundur dari Sekolah Rakyat, diambil dari tenaga pendidikan profesi guru. "Kita sudah proses dan insyaallah penggantinya sudah ada, jadi itu karena sistem yang menempatkan mereka itu, sehingga kadang-kadang membuat mereka mundur karena penempatannya terlalu jauh," kata Mensos.

Menteri Sosial juga menekankan bahwa pemerintah akan terus memperbaiki kekurangan yang ada di Sekolah Rakyat, mengingat program ini baru berjalan selama dua minggu. Saat ini, pemerintah terus bersinergi untuk membangun penambahan titik baru untuk Sekolah Rakyat rintisan pada akhir Juli 2025. Kemensos juga membuka kesempatan bagi tenaga pendidik lain untuk berkontribusi memberikan masa depan yang lebih layak bagi anak-anak miskin dan miskin ekstrem di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI