Muslim Chechen dan Tatar Angkat Senjata Demi Ukraina

Senin, 28 Maret 2022 | 10:06 WIB
Muslim Chechen dan Tatar Angkat Senjata Demi Ukraina
DW

Kekuasaannya yang brutal dan kejam membuat banyak warga Chechen yang melarikan diri.

Situasi itu tidak berubah ketika Akhmad dibunuh oleh pemberontak dan digantikan anaknya, Ramzan, pada 2004.

"Bisa disimpulkan bahwa sebagian besar diaspora Chechen melarikan diri setelah Kadyrov berkuasa, bukan selama perang,” kata Marat Illyasov, peneliti di Universita Vytautas Magnus, Lituania, kepada DW.

Bagi mereka, invasi Putin terhadap Ukraina membawa kembali trauma masa lalu.

"Usaha Moskow mengakhiri kemerdekaan Ukraina selaras dengan hati dan pikiran banyak warga Chechnya yang mengingat perang kemerdekaan melawan mesin kolonialisme Rusia,” tutur Albert Bininachvili, Guru Besar Politik di Univeritas Bologna, Italia.

Pejuang Tatar dan simpati teroris Dendam serupa diemban warga etnis minoritas Tatar yang terusir dari kampung halamannya di Semenanjung Krimea menyusul invasi Rusia, 2014 silam.

Said Ismagilov, salah seorang tokoh muslim Tatar, mengunggah foto dirinya bersenjata lengkap bersama Pasukan Pertahanan Teritorial di ibu kota Kyiv.

Dalam sebuah video lain, dia mengimbau dunia muslim untuk bersolidaritas dengan Ukraina.

Muslim Tatar banyak mengalami diskriminasi di Krimea yang berpenduduk mayoritas etnis Rusia.

Baca Juga: Wilayah Di Ukraina Ini Berpotensi Gelar Referendum Untuk Gabung Rusia

Banyak yang kemudian membentuk milisi sendiri dengan harapan bisa pulang ke kampung halaman setelah menang perang.

Pergulatan minoritas muslim Tatar dan Chechen ini turut mendapat simpati dari kelompok jihadis, terutama menyusul keterlibatan Ramzan Kadyrov dan pasukan muslimnya di pihak Rusia.

"Rusia sudah membunuh ribuan muslim dan masih membantai mereka,” tulis Abu Maria al-Qahtani, komandan Hay'at Tahrir al-Sham (HTS), sebuah grup teror pecahan Jabhat al-Nusra di Suriah.

"Memperkuat Rusia di Ukraina berarti memperkuat kriminal.” rzn/yp

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI