Terjadi mendadak, namun tidak mengejutkan Selama ini, mayoritas warga Finlandia tidak setuju negaranya masuk NATO.
Namun menurut jajak pendapat terbaru yang dilakukan stasiun siaran nasional YLE setelah serangan Rusia, 53% warga ingin Finlandia bergabung dengan NATO. Bulan ini, angka itu naik lebih tinggi lagi — menjadi 62%.
Menteri Pertahanan Finlandia Antti Kaikkonen mengatakan, lonjakan dukungan untuk NATO punya alasan jelas.
"Orang-orang tadinya mengira kita akan hidup dalam masa damai di tahun 2020-an, tetapi sekarang kita menghadapi perang di tengah Eropa, tidak begitu jauh dari Finlandia," katanya kepada DW.
Awal bulan ini, Finlandia dan Swedia diundang untuk menghadiri pertemuan NATO di Brussel.
Menhan Kaikkonen mengatakan, pemerintah akan menyampaikan kepada parlemen bulan April mendatang tentang penilaian keamanan terbaru. Kelihatannya tidak dapat dihindari, akan muncul perdebatan tentang keanggotaan di NATO.
Banyak pihak percaya, dalam sidang parlemen berikutnya akan dibahas bagaimana Finlandia bisa masuk NATO.
"Sekarang, atau tidak pernah"
Tetapi rencana Finlandia masuk jadi anggota NATO dan mendapat perlindungan dan jaminan keamanan seperti yang tertera di Pasal 5 NATO bukan tanpa risiko.
Baca Juga: Presiden Ukraina Kesal, NATO Tak Kunjung Kirim Bantuan Tank dan Pesawat Tempur
Moskow berulangkali secara eksplisit mengancam "konsekuensi politik dan militer yang serius" jika Finlandia secara resmi mengajukan permohonan masuk jadi anggota NATO. Penasihat parlemen Henri Vanhanen mengatakan, jika Finlandia berniat masuk NATO, maka inilah waktu yang tepat.