Serba-Serbi Pertamax Naik: Penyebab sampai Dampaknya

Dany Garjito Suara.Com
Kamis, 31 Maret 2022 | 13:17 WIB
Serba-Serbi Pertamax Naik: Penyebab sampai Dampaknya
Pengendara roda dua mengisi bahan bakar jenis Pertamax di SPBU Coco Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (23/3/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - DPR RI telah memberi lampu hijau terkait wacana pemerintah menaikkan harga BBM jenis Pertamax menjadi Rp 16 ribu per liter. Kenaikan harga Pertamax ini diperkirakan mulai berlaku pada bulan April 2022.

Berikut Suara.com rangkum, serba-serbi Pertamax naik yang banyak menjadi buah bibir masyarakat.

Dibenarkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir

Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara mengenai isu harga Pertamax naik. Ia mengungkap, BBM jenis Pertamax tidak termaksud bagian yang disubsidi pemerintah. Oleh karena itu, sah-sah saja apabila harga Pertamax naik seiring harga minyak dunia yang sedang mengalami kenaikan.

"Ini Pemerintah sudah memutuskan Pertalite dijadikan subsidi, (sedangkan) Pertamax tidak. Jadi, kalau Pertamax naik, ya mohon maaf. Tapi kalau Pertalite subsidi tetap," kata Erick Thohir dalam Kuliah Umum Universitas Hasanuddin, Kamis (31/03/2022).

Imbas Perang antara Rusia dan Ukraina

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam diskusi virtual pada Selasa (22/03/2022) menyampaikan, kenaikan harga BBM Pertamax merupakan imbas dari terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina.

Dampak perang kedua negara itu disebut mengakibatkan harga minyak dunia menyentuh angka di atas 100 dollar per barel. Hal ini lantas mempengaruhi harga minyak mentah di Indonesia.

Tukang Bensin Eceran Tak Mau Ambil Pusing

Baca Juga: Jual Pertamax Murah, Stafsus Erick Thohir: Pertamina Seperti Yayasan

Tukang bensin eceran di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Karyo (45) mengaku saat ini masih menjual Pertamax dengan harga ecer senilai Rp 10 ribu per liter.

Karyo mengungkap apabila harga Pertamax naik, maka ia juga akan ikut menaikkan harga jual. Namun demikian, ia sebenarnya tidak sepakat dengan wacana kenaikan harga Pertamax ini.

Hal senada turut disampaikan oleh penjual bensin lainnya, Yuni. Ia tak mau ambil pusing seandainya harga Pertamax jadi naik Rp 16 ribu per liter. Yuni akan tetap berjualan dengan menyesuaikan harga.

Kekhawatiran Driver Online

Salah satu perwakilan dari driver online di Stasiun Malang, Agus (50) menuturkan, rata-rata anggota komunitas taksi online yang mangkal di sekitar Stasiun Malang Kota Baru menggunakan BBM jenis Pertalite. Sehingga, ia mengaku tak terdampak apabila harga Pertamax naik.

Namun demikian, Agus juga merasa khawatir untuk dampak jangka panjang. Pasalnya, ia menilai apabila kenaikan harga Pertamax ini bertahan lain, maka bukan tidak mungkin turut mempengaruhi harga Pertalite. Ia pun berharap agar kenaikannya tidak terlalu tinggi hingga hampir dua kali lipat.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI