Akan tetapi, marbut masjid yang jadi korban pengeroyokan itu tidak sampai meninggal dunia. Marbut masjid itu hanya mengalami luka memar di kepalanya.
Sementara itu, foto pada artikel itu bukan memperlihatkan sosok marbut masjid melainkan foto jenazah warga Sumenep yang meninggal dunia pada 3 Desember 2021 saat salat sunah di Masjid Pringsewu Lampung.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi yang menyebut ada marbut masjid dikeroyok massa sampai tewas karena membangunkan sahur pakai pengeras suara adalah hoaks.
Informasi tersebut masuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.