Ia menyebut salah satunya pada era Presiden Soekarno, dimana pemilu seharusnya digelar pada 1949, namun diundur menjadi 1955 karena adanya isu NII.
Pada era Presiden Soeharto kejadian serupa juga pernah terjadi, ketika pemilu harus digelar pada 1969, namun harus ditunda menjadi 1971, juga karena ada isu NII.
“Dahulu isu NII ini pernah dipakai untuk memperpanjang masa kekuasaan pemerintah,” kata Al Chaidar.
Karena itulah Al Chaidar meragukan kalau kelompok NII yang disebut kepolisian bertujuan untuk menumbangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Terlebih senjata yang digunakan adalah golok.