Nabi Muhammad melarang peziarah menduduki atau berjalan di atas makam. Karena menghormati ahli kubur yang telah meninggal.
5. Tidak Boleh Meraung da Menangis secara Berlebihan
Pada saat di makam peziarah dilarang untuk meraung dan meratapi kepergian ahli kubur, seakan menyalahkan takdir. Hingga menangis secara berlebihan sehingga mengganggu peziarah lain.
6. Berpakaian yang sopan
Pakaian sopan yang dimaksud di sini adalah pakaian yang menutup aurat, longgar, tidak transparan serta bersih.
7. Tidak boleh mencela dan menyalahkan perbuatan ahli kubur semasa mereka hidup
Tata cara dan adab saat ziarah kubur yang terakhir adalah tidak boleh mencela dan menyalahkan perbuatan ahli kur semasa mereka hidup. Karena hal ini termasuk perbuatan yang dilarang.
Bacaan doa ziarah kubur yang dapat dibaca peziarah adalah dengan surat-surat pendek seperti:
Baca Juga: Bagaimana Hukum dan Sejarah Ziarah Kubur Idul Fitri? Berikut Penjelasan Buya Yahya
- surat Al-Qadar sebanyak 7 kali
- surat Al-Fatihah sebanyak 3 kali
- surat Al-Falaq sebanyak 3 kali
- surat An-Nas sebanyak 3 kali
- surat Al-Ikhlash sebanyak 3 kali
- dilanjutkan membaca ayat Kursi sebanyak 3 kali
Selesai membacanya, lalu membaca doa di bawah ini sebanyak 3 kali.
Allaahumma innii as-aluka bihaqqi Muhammadin wa aali Muhammad an laa tu’adzdziba hâdzal may¬yit.
Artinya: "Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad janganlah azab penghuni kubur ini."
Allaahumarham ghurbatahu, wa shil wahdatahu, wa anis wahsyatahu, wa amin raw‘atahu, wa askin ilayhiii min rahmatika yastaghnii bihaa ‘an rahmatin min siwaaka, wa alhiqhu biman kaama yatawallaahu.
Artinya: "Ya Allah, kasihi keterasingannya, sambungkan kesendiriannya, hiburlah kesepiannya, tenteramkan kekhawatirannya, tenangkan ia dengan rahmat-Mu yang dengannya tidak membutuhkan kasih sayang dari selain-Mu, dan susulkan ia kepada orang yang ia cintai."
Demikian tadi ulasan mengenai tata cara, adab dan doa ziarah kubur. Semoga bermanfaat dan menambah keimanan kita semua.