Militan Lebanon dan Israel Saling Serang di Perbatasan

Senin, 25 April 2022 | 16:24 WIB
Militan Lebanon dan Israel Saling Serang di Perbatasan
DW

Suara.com - Sebuah roket diluncurkan dari Lebanon pada Senin (25/4) yang dibalas Israel dengan tembakan artileri. Eskalasi di perbatasan merupakan yang terbesar sejak perang melawan Hizbullah 16 tahun silam.

Hingga kini tidak satu kelompok pun mengaku bertanggungjawab. Roket dilaporkan menghantam kawasan kosong dan tidak menimbulkan kerugian.

Juru bicara militer Israel, Ran Kochav, memperkirakan, insiden itu dipicu oleh eskalasi teranyar.

"Kami meyakini, serangan ini berkaitan dengan bulan suci Ramadan dan kerusuhan di Haram al-Sharif,” kata dia kepada stasiun, Kan Radio, seperti dilansir AP.

Melalui Twitter, militer Israel mengaku membalas dengan tembakan artileri terhadap "kawasan terbuka di selatan Lebanon, di dekat lokasi peluncuran roket, dan juga sebuah sasaran infrastruktur,” tulisnya tanpa merinci.

Faksi-faksi kecil di Lebanon sebelumnya sudah pernah menembakkan roket ke arah Israel. Namun secara umum, perbatasan antara kedua negara berangsur damai sejak berakhirnya perang melawan Hezbollah pada 2006.

Sejak itu, perbatasan sepanjang 80 kilometer itu dijaga pasukan helm biru PBB dalam misi damai, UNIFIL.

Aroldo Lazaro, kepala UNIFIL, mengimbau semua pihak untuk "menahan diri dan bersikap tenang,” tulisnya via Twitter.

Korban sipil Palestina

Baca Juga: Buntut Penyerangan di Masjid Al Aqsa Yerusalem, Israel-Lebanon Terlibat Baku Tembak

Setidaknya 57 warga Palestina mengalami luka-luka pada Jumat (22/4) akibat bentrokan dengan kepolisian Israel di kompleks al-Aqsa.

Polisi dilaporkan menggunakan tembakan peluru karet, granat kejut dan tongkat pemukul untuk mengusir demonstran.

Eskalasi juga sempat meluap ke Jalur Gaza, ketika sebuah tembakan roket disambut dengan serangan udara terhadap fasilitas milik kelompok militan, Hamas.

Ketegangan enggan mereda, ketika Mahkamah Agung Israel menolak investigasi terhadap kematian empat anak-anak Palestina dalam serangan udara militer di Jalur Gaza pada 2014.

Putusan yang diumumkan pada Sabtu (23/4) itu membenarkan kesimpulan investigasi internal militer Israel yang menyebut insiden itu sebagai sebuah kecelakaan. Insiden itu turut disaksikan oleh wartawan asing yang bermukim di sebuah hotel di dekat lokasi kejadian.

Video yang beredar menampilkan anak-anak berusaha melarikan diri ketika rudal berjatuhan dari langit.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI