Polemik Tulisan, Kemendikbudristek akan Periksa Rektor ITK Budi Santosa

Minggu, 01 Mei 2022 | 15:40 WIB
Polemik Tulisan, Kemendikbudristek akan Periksa Rektor ITK Budi Santosa
Potret Rektor ITK Professor Budi Santosa Purwokartiko (dok its.ac.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Huda berharap publik tidak perlu merespons tulisan Budi Santoso secara berlebihan.

"Kalau banyak pihak yang tidak setuju dengan ini, misal tidak ada respons sepadan dari yang bersangkutan, saya kira ditempuh jalur hukum saja atau polisi langsung investigasi terkait dengan ini," kata Huda.

"Memitigasi dan investigasi persoalannya seperti apa karena ujaran kebencian ini sudah ada di teks terbuka, sudah ada di ruang publik. Artinya semua ruang yang sifatnya berdimensi hukum saya kira tidak ada masalah untuk ditempuh, kita lihat perkembangannya gimana," Huda menambahkan.

Setelah menjadi polemik, tulisan Budi Santoso dihapus dari laman media sosial.

Huda menyesalkan Budi Santoso sampai membuat tulisan itu.

"Saya menyesalkan, mestinya nggak perlu refleksi yang sifatnya personal dan sangat berdimensi diskriminatif rasis itu dalam blog personal, pada konteks itu saya menyesalkan dan tidak setuju, terlebih ini ditulis oleh seorang profesor, seorang akademisi," kata Huda.

Huda menyebut apa yang dilakukan Budi Santoso "menambah tidak produktifnya di ruang publik."

"Ini malah berkontribusi, seolah-olah ini dunia kampus akademisi berkontribusi menambah tidak produktifnya di ruang publik karena ujaran-ujaran kebencian yang semacam itu," kata Huda.

Berikut ini tulisan Budi Santoso yang menjadi polemik itu.

Baca Juga: Rektor ITK Budi Santosa Diharapkan Membuat Klarifikasi dan Meminta Maaf Agar Polemik Mereda

Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri. Program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa. Mereka adalah anak-anak pinter yang punya kemampuan luar biasa. Jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5 persen sisi kanan populasi mahasiswa.

REKOMENDASI

TERKINI