Keluarga Marcos Bisa Berkuasa Lagi di Filipina Bila Bongbong Jadi Presiden

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 06 Mei 2022 | 12:18 WIB
Keluarga Marcos Bisa Berkuasa Lagi di Filipina Bila Bongbong Jadi Presiden
Imelda Marcos. (AFP)

Pada 2012, Mahkamah Agung Filipina memerintahkan penyitaan A$54 juta yang disimpan di rekening bank yang didirikan Ferdinand Marcos di Panama. 

Dana tersebut diduga berasal dari pemulihan Jepang saat Perang Dunia II yang dibayarkan ke Filipina yang hilang secara misterius. 

Tetapi uang itu telah dibekukan selama bertahun-tahun sementara para korban rezim Marcos menuntut agar dana itu diserahkan sebagai kompensasi. 

'Yang mereka temukan hanyalah sepatu, sepatu yang indah' 

Lebih dari 36 tahun setelah Ferdinand Marcos digulingkan dan keluarganya melarikan diri ke pengasingan, tidak ada satu orang pun yang dipenjara karena kekayaan yang diperoleh secara ilegal. 

Keluarga itu diizinkan untuk kembali ke Filipina pada tahun 1991, setelah kematian Marcos. 

Widow kisses glass coffin of embalmed body of Ferdinand Marcos Image: Jenazah Ferdinand Marcos Sr tidak dikuburkan belasan tahun setelah dia meninggal. Reuters: Erik De Castro

Imelda Marcos didakwa dengan sekitar 60 tuntutan pidana dan perdata termasuk korupsi dan penggelapan pajak. 

Dia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman antara sembilan dan 12 tahun penjara, tetapi Mahkamah Agung kemudian membatalkan keputusannya. 

Imelda dua kali mencalonkan diri sebagai presiden, dan untuk kedua kalinya pula ia berakhir di urutan paling belakang, tetapi ia berhasil mencalonkan diri sebagai anggota Kongres Filipina. 

Sampai hari ini, dia tetap tidak menyesal atas apa yang dia dan suaminya lakukan. 

Baca Juga: Filipina di Bawah Cengkraman Kekuasaan Dinasti Politik

Imelda Marcos in a bright red dress adorned with jewels stands under a chandelier Image: Imelda Marcos tidak pernah di penjara meski ada berbagai tuntutan hukum terhadap dirinya. Reuters: Erik De Castro 

Pada tahun 1998, dia terkenal dengan bualannya: "Kami praktis memiliki segalanya di Filipina." 

Pada tahun 2018, dia dihukum atas tuduhan baru yakni menyalurkan seperempat juta dolar uang publik ke yayasan Swiss. 

Dia kembali dijatuhi hukuman penjara hingga 11 tahun dan didiskualifikasi dari memegang jabatan publik. Tapi banding atas tuduhan itu masih tertunda, memungkinkan dia untuk tetap duduk di Kongres sampai kasus ini diputuskan. 

Ratusan pasang sepatunya - tertinggal saat dia dan suaminya melarikan diri pada 1986 - kemudian disumbangkan ke museum di Marikina, jantung industri sepatu negara itu. 

"Mereka masuk ke lemari saya mencari kerangka, tapi syukurlah, yang mereka temukan hanyalah sepatu, sepatu yang indah," kata Imelda saat itu. 

Kebangkitan Marcos Junior 

Terlepas dari warisan yang memecah belah keluarganya, putra Imelda dan Ferdinand, Bongbong Marcos, telah muncul sebagai kandidat terdepan untuk menjadi presiden dalam pemilihan pada 9 Mei. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI