Mengecat Rambut dan Pakai Legging Ketat di Korea Utara Bisa Dicap Pengkhianat

Minggu, 08 Mei 2022 | 13:23 WIB
Mengecat Rambut dan Pakai Legging Ketat di Korea Utara Bisa Dicap Pengkhianat
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pembelot asal Korea Utara Eunhee Park mengatakan kepada DW bahwa Pyongyang berusaha untuk membasmi individualisme karena pilihan bebas berkontribusi pada oposisi terhadap rezim.

Park membelot dari Korea Utara pada tahun 2012 dan menjadi pembicara utama pada kelompok advokasi Freedom Speakers International yang berbasis di Korea Selatan.

"Saya berusia 16 tahun ketika pertama kali melihat acara televisi asing, tetapi saya langsung menyukai apa yang saya lihat, kehidupan orang-orang itu sangat berbeda dengan apa yang saya lihat di sekitar saya di Korea Utara," kata perempuan berusia 31 tahun itu kepada DW.

"Kami diberitahu bahwa diktator Kim adalah ayah kami dan kami harus melakukan apa yang dia katakan, tetapi tiba-tiba saya melihat orang-orang menikmati kebebasan."

Park mengatakan ada "banyak pembatasan" dalam hal pilihan berpakaian dan bahwa "orang-orang hanya mengikuti perintah." "Namun, saya percaya bahwa fesyen adalah ekspresi dari karakter seseorang dan saya ingin menjadi diri saya sendiri, tapi saya bahkan tidak bisa mengendalikan tubuh saya sendiri."

Jeans, rambut dicat, dan kosmetik semua itu adalah tabu di Korea Utara yang sebagian besar warganya mematuhi peraturan dikategorikan sebagai anggota masyarakat "merah" yang berarti setia.

Namun, Eunhee Park dicap berwarna "abu-abu" atau pengkhianat. Coba-coba gaya asing, lalu dipenjara Perlahan-lahan, Park mulai menguji batas-batas apa saja yang kira-kira bisa diterima.

Selama musim liburan, ketika jumlah polisi di jalanan lebih sedikit, dengan hati-hati ia memakai riasan dan anting-anting plastik murah dari Cina.

"Beberapa kali polisi melihat saya dan saya dipukuli karena apa yang saya kenakan," katanya. Selama tiga hari ia ditahan di kantor polisi dan dipaksa berulang kali menulis pengakuan atas "kejahatannya" ini.

Baca Juga: Korea Utara Disebut Jadi Dalang Aksi Perampokan Aset Kripto Game Axie Infinity

Dia juga dipaksa berdiri diam hingga lewat tengah malam tanpa diberi makanan. Dia mengatakan, seorang petugas polisi juga pernah mengancam akan memotong rambutnya di depan umum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI