Beberapa dokumen bersejarah menunjukkan Menteri Kehakiman New South Wales (NSW) Reg Downing berperan dalam mendirikan penjara itu.
Dia merasa "bangga" dengan proyeknya itu, dan mengatakan kepada Sydney Morning Herald pada 1957: "Saya tidak menemukan di manapun, baik di Eropa maupun Amerika, penjara yang menampung para homoseksual yang dipisahkan dengan penjara lainnya."
Dalam sebuah pernyataan kepada pers pada 1958, Downing menyebut penjara Cooma sebagai "satu-satunya institusi penegak hukum di dunia, sejauh yang saya ketahui, yang dikhususkan untuk menahan para pelaku kejahatan homoseksual".
Para tahanan di Cooma dipenjara karena menjadi gay, atau kejahatan yang berhubungan dengan menjadi gay.
Sampai 1984, hukuman terhadap para homoseksual tidak dihentikan di NSW.
Undang-undang baru yang kejam, pada 1955, telah menindak keras homoseksualitas. Aturan hukum itu muncul akibat tekanan dari komisaris polisi negara bagian, Colin Delaney, yang menurut jaksa agung saat itu, merasa "bahwa revisi undang-undang (di masa itu) adalah kebutuhan mendesak untuk memerangi kejahatan".
"Klausul baru termasuk 'ajakan' - seorang laki-laki dapat ditangkap hanya karena mengobrol dengan laki-laki lain," kata sejarawan Garry Wotherspoon kepada BBC. "Perubahan secara legislatif ini sangat luas dalam serangan mereka terhadap kebebasan sipil laki-laki yang dianggap memiliki hasrat homoerotik."
Kejahatan penyelundupan dikenakan hukuman 14 tahun. Percobaan penyelundupan dikenakan hukuman selama lima tahun, dan dalam tindakan yang lebih keras, sebuah klausa menyatakan "dengan atau tanpa persetujuan orang tersebut".
Garry Wotherspoon dan siniar The Greatest Menace menyebut ada bukti bahwa polisi bertindak sebagai "agen provokator" untuk menghasut para laki-laki melakukan tindakan homoseksual.
Baca Juga: Kisah Seorang Gay Insaf dalam Novel Tuhan Tidak Pernah Iseng
"Mereka akan menggunakan polisi, yang menarik secara seksual, untuk menjebak laki-laki gay dengan membujuk mereka berhubungan seks, biasanya di toilet umum," kata Wotherspoon.