Cerita KKN di Desa Penari Asli Lengkap, Penuh Misteri Bikin Bulu Kuduk Berdiri!

Selasa, 17 Mei 2022 | 17:49 WIB
Cerita KKN di Desa Penari Asli Lengkap, Penuh Misteri Bikin Bulu Kuduk Berdiri!
Cerita KKN di Desa Penari Asli Lengkap (Instagram/@kknmovie)

Dengan semangat Ayu menjawab. "6 pak" 

Setelah proses negosiasi berhasil, dengan persetujuan pak Prabu dan tentu saja, masyarakat sekitar, mereka resmi akan menjalankan KKN di desa tersebut. Disana ia juga sudah tahu proker apa saja yang akan menjadi wacana mereka selama disan, salah satunya yaitu kamar mandi dengan air sumur. 

Ia tahu, masyarakat mendapatkan akses air hanya dari sungai yang ada di desa tersebut. Jadi ini menjadi ide mereka membuat  sumur agar lebih efisien. D isela-sela tengah mereka membuat proker di desa tersebut. 

Saat keliling desa, Nur terdiam melihat sebuah batu yang di tutupi oleh kain merah.Di bawahnya, ada sesajian lengkap dengan bau kemenyan. 

Nur melihat di atas batu tersebut berdiri sosok hitam dengan mata tajam, menyala merah. Meski hari siang bolong, Nur bisa melihat dengan jelas kulitnya yang di tutup oleh bulu. Selain itu ia juga memiliki tanduk kerbau. Tak lama, mata mereka saling bertatapan satu sama lain, sebelum Nur mengatakan pada Ayu, bahwa, mereka harus pulang. 

"lapo to Nur, kok gopoh men" (kenapa sih Nur, kok kamu buru buru pergi) 

"kasihan mas Ilham, wes ngenteni" ucap Nur. 

"yo wes, ayok" Ayu menimpali. 

Mereka pun segera menaiki motor. Lalu Nur sebelum keluar dari desa itu melihat lagi sosok Genderuwo yang menyeramkan. 

Baca Juga: 5 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, KKN di Desa Penari Salip Dilan?

"Nur, jak'en Bima, yo, ambek Widya, engkok ambek kenalanku, kating" (Nur, ajak Bima, sama Widya, sama kenalanku kating) ucap Ayu didalam mobil. 

"Bima, lapo ngejak-ngejak cah kui" (ngapain sih ngajak Bima) 

"ben rame, kan wes kenal suwe" (biar rame, kan sudah kenal lama) sahut Ayu 

"kok gak awakmu sing ngejak to" (kenapa bukan kamu saja yang ngajak) timpal Nur. 

"kan awakmu biyen sak pondok'an, wes luwih suwe kenal" (kan kalian pernah satu pondok, jadi sudah kenal lebih lama) "pokok'e jak en arek iku yo" (pokoknya ajak anak itu ya). 

"yo wes, iyo" *yaudah iya). Nur pun mengalah. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI