Para pengamat mengatakan hal itu menunjukkan bahwa orang ini ditangkap hanya karena adalah orang Uighur — namun kesimpulan ini dibantah keras oleh Pemerintah China.
Juru bicara Pemerintah Xinjiang Elijan Anayat menyebut hukuman diberikan sesuai dengan peraturan.
"Kami tidak pernah secara khusus menargetkan wilayah, kelompok etnis dan agama tertentu, apalagi orang Uighur," kata Anayat.
"Kami tidak akan pernah menghukum orang yang baik, atau melepaskan orang yang jahat," tambahnya.
Daftar nama tersebut diperoleh oleh pakar Xinjiang, Gene Bunin, dari sumber anonim yang menyebut dirinya sebagai anggota etnis mayoritas Han di China, yang "menentang kebijakan Pemerintah China di Xinjiang".
Daftar itu diteruskan ke kantor berita AP oleh Abduweli Ayup, seorang ahli bahasa Uighur yang mengasingkan diri di Norwegia.
AP melakukan verifikasi melalui wawancara dengan delapan orang Uighur yang mengenali 194 nama dalam daftar, memeriksa surat resmi, rekaman telepon dengan pejabat China dan pemeriksaan alamat, tanggal lahir , dan nomor identitas penduduk.
Alim Osman, ketua Asosiasi Masyarakat Uighur di Victoria, menyebut daftar seperti ini memberi kesempatan bagi orang Uighur di seluruh dunia untuk mencari tahu apa yang terjadi pada kerabatnya.
"Semua masyarakat (Uighur) di sini yang kehilangan anggota keluarga atau kerebatnya akan memeriksa daftar nama itu," katanya.
Baca Juga: Kesaksian Warga Muslim Uighur yang Disiksa China: Saya Diikat dan Dipukuli hingga Pingsan
Dia mengaku tidak kaget dengan jumlah orang yang namanya ada dalam daftar.