Lebih lanjut, UAS menegaskan bahwa ceramahnya menyoal akidah Islam di dalam rumah ibadah.
Ia pun tanpak enggan memenuhi tuntutan untuk menyampaikan permohonan maaf yang dilayangkan para pelapor ceramah tersebut.
"Saya menjelaskan tentang akidah agama saya, di tengah komunitas umat Islam, di dalam rumah ibadah saya. Bahwa ada yang tersinggung dengan penjelasan saya. Apakah saya mesti meminta maaf?," tegas UAS.
UAS juga menegaskan bahwa jika ia memohon maaf, maka ayat yang ia gunakan untuk membahas ceramah tersebut harus dihapus lantaran merupakan ajaran agamanya.
"Karena ajaran saya. Kalau saya minta maaf berarti ayat itu mesti dibuang," lanjut UAS.
3. Sebuah jawaban
UAS menegaskan lebih lanjut bahwa poin dari ceramah yang menyinggung soal salib tersebut bertujuan untuk menhajawab salah satu pertanyaan dari jemaat.
UAS mengaku bahwa dirinya membuka sesi pertanyaan dalam ceramahnya setiap Sabtu usai Salat Subuh.
4. Ceramah lawas
Baca Juga: Alasan Pemerintah Singapura Menolak UAS: Dari Ajarkan Ekstremis Hingga Kafir
UAS juga menegaskan bahwa ceramah tersebut sudah disampaikan jauh sebelum viral.