Suara.com - Meski musim dingin biasanya dimulai pada awal Juni, dalam beberapa waktu terakhir suhu dingin telah menerjang pesisir timur dan tenggara Australia.
Kumpulan udara dingin yang menggantikan udara panas atau lazim disebut cold front bergerak ke wilayah ini disertai suhu rendah dengan badai angin yang merusak.
Pergerakan cold front ke arah tenggara Australia disertai pula dengan salju di dataran lebih rendah, hujan, dan suhu beku.
Setelah melanda Australia Selatan hingga Senin kemarin (30/05) dengan curah hujan yang mencapai rekor dan bahkan tornado di pinggiran Kota Adelaide, sistem cold front berlanjut ke arah barat.
Bahkan saat sudah bergerak ke lepas pantai, cold front masih meninggalkan jejak cuaca di belakangnya.
Setelah malam berangin di pesisir timur, khususnya di wilayah Queensland selatan dan New South Wales utara, badai angin dengan daya merusak diperkirakan akan melanda Melbourne pada hari Selasa (31/05).
"Pada Selasa (31/05) malam kita akan mengalami badai angin yang merusak, termasuk di Sydney dan bergerak ke arah selatan menuju Mallacoota," jelas Jackson Browne dari Biro Meteorologi setempat.
Angin barat yang kencang diperkirakan akan terus bertiup di atas wilayah Great Divide hingga hari Rabu (01/06), menerjang sepanjang pantai timur, khususnya di bagian selatan New South Wales.
Selain akan timbul banyaknya genangan air di wilayah pantai timur, warga juga diminta waspada dengan pohon dan kabel listrik yang sangat rentan jatuh atau runtuh.
Baca Juga: Diguyur Hujan salju, Kualifikasi Ski Gaya Bebas Putri Olimpiade Beijing Ditunda
Suhu beku di berbagai lokasi
Biro Meteorologi memperkirakan suhu udara maksimum akan anjlok 3 hingga 6 derajat Celcius di bawah rata-rata suhu bulan Mei hingga ke wilayah Queensland selatan dan Northern Territory.
BERITA TERKAIT
Respons Maarten Paes Soal Posisinya yang Bakal Digantikan Emil Audero di Timnas Indonesia vs China
03 Mei 2025 | 22:10 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI