"Jadi orang naik ke candi karena dia sudah membayar mahal, saya kira dia akan sungguh-sungguh, dia akan belajar, dia akan mempelajari. Tapi kalau cuma foto-foto rugi kan bayar Rp750 ribu, di bawah saja. Karena ada aspek konservasi tadi," lanjutnya.
Pihak pengelola sudah menyiapkan pemandu wisata atau tour guide di atas candi. Mereka akan menjelaskan mengenai sejarah candi yang dibangun sejak tahun 770 masehi tersebut, serta menerangkan mengenai relief di tiap dinding candi.
Edy menekankan penetapan harga Rp750 ribu bagi wisatawan lokal yang ingin menaiki candi bukan dikarenakan lantaran hal komersial.
Pengelola t4tap memberikan akses khusus bagi pelajar yang ingin mempelajari Candi Borobudur, dengan penetapan tarif Rp5.000 saja per siswa untuk naik ke atas candi.
"Sebagai wujud keberpihakan kita pada dunia pendidikan, maka untuk pelajar hanya ditetapkan Rp5 ribu. Inilah jawaban kenapa kok mahal, seolah-olah jadi komersial. Tidak, bukan komersial, alasannya beda-beda. Oleh karenanya untuk pelajar hanya Rp5 ribu," imbuhnya.
Akses khusus kepada pelajar ini akan diberikan sebanyak 20 hingga 25 persen dari total kuota 1.200 orang per hari. [ANTARA]