“Tidak ada keraguan secara ilmiah dan fakta terkait efektifitas masker dalam mencegah penularan penyakit infeksi saluran pernapasan seperti COVID-19. Dampaknya amat sangat nyata begitu juga efektivitasnya,” kata pria yang juga berprofesi sebagai ahli global security health itu.
Dicky mengatakan banyak negara bagian di Amerika mulai menerapkan kembali kebijakan memakai masker karena jumlah kasus infeksi kembali naik.
Dengan demikian, setiap pihak harus memahami bahwa masker mampu memberikan proteksi dari luar tubuh.
Namun, harus diimbangi dengan vaksin sebagai proteksi dari dalam tubuh.
Ia menambahkan bahwa penting bagi pemerintah untuk memastikan setiap pelonggaran dalam menghadapi suatu wabah diambil berdasarkan kajian yang berbasis data.
Pemerintah juga harus terus memastikan pemahaman masyarakat meningkat terlebih dahulu.
Sehingga mereka memiliki kemampuan untuk menilai risiko dari suatu penyakit di manapun dan kapanpun.
“Saya rasa kita masih harus meningkatkan literasi pemahamannya. Seperti saat kita sampai di satu lokasi yang secara lingkungan risikonya kecil, baik secara individu yang ada di tempat itu dan kita sendiri juga kecil risikonya. Misal sama-sama sudah tiga dosis, di outdoor sirkulasinya baik seperti itu,” kata dia. (Antara)
Baca Juga: Ilmuwan: Bayi yang Lahir Selama Masa Pandemi Covid-19 Alami Dampak pada Perkembangannya