Siap 24 jam
Kepala Daker Bandara, Haryanto, mengatakan Golden Guest ini mesti siap 1x24 jam memasak konsumsi untuk jemaah haji. Proses masaknya pun mesti berada di dapur, karena hal tersebut berada di kontrak.
"Prosesnya untuk masak semuanya ada di dapur ini. Pasalnya, di dalam kontrak, perusahaan itu salah satunya harus memiliki dapur dan bisa untuk memasak langsung," kata Haryanto.
Hal ini bukan tanpa alasan. Pemerintah ingin konsumsi masih hangat ketika didistribusikan ke jemaah setelah mereka tiba di Bandara King Abdulaziz hingga memasuki bus menuju Makkah.

Menurut Haryanto, penyaluran konsumsi di Bandara Internasional Muhammad bin Abdulaziz alias Bandara Madinah dan Bandara King Abdulaziz memang berbeda.
"Kalau di bandara Madinah, jemaah haji tidak diberikan makan karena dikarenakan jarak antara bandara dengan pondokan jemaah sangat dekat. Namun, jemaah gelombang dua melalui bandara perlu waktu kurang lebih ke Makkah 1 jam," ujar Haryanto.