Ayah Jibran terjadwal untuk berangkat haji tahun ini bersama sang ibu, Susianawati. Namun sang ayah meninggal dunia pada 2021 akibat Covid-19.
“Harusnya tahun ini ayah berangkat bersama bunda, tapi tahun 2021 ayah menjadi salah satu korban meninggal dunia akibat covid-19,” ungkap Jibran bercerita.
Mengharukannya lagi, sang ayah merupakan seorang tenaga kesehatan yang gugur saat bertugah 'memerangi' Covid-19 di daerahnya. Bahkan, Jibran menyebut bahwa ayah menjadi relawan untuk mendapatkan vaksinasi di daerahnya di tengah isu-isu vaksin yang beredar di masyarakat.
“Waktu itu kalau gak salah, beliau orang pertama mengajukan diri untuk di vaksin karena beredar berita bohong tentang bahaya vaksin,” ungkap pemuda Lombok tersebut.
Akhirnya, Jibran menggantikan sang ayah untuk menemani ibunya menunaikan haji.
4. Perempuan kembar minta jodoh saat naik haji

Setelah penantian panjang, Mariano Dalimunthe dan Mariana Dalimunthe yang merupakan saudari kembar akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji bersama.
"Saya mendaftar sejak 11 tahun lalu, 2011, baru sekarang bisa berangkat," ujar Mariano dikutip dari Media Center Haji di Madinah, Rabu.
Setelah penantian 11 tahun, kedua saudari kembar tersebut berangkat haji dan tergabung dalam kloter 10 Embarkasi Medan.
Sebelumnya, kedua saudari kembar tersebut harus menabung 200 ribu Rupiah perharinya dari menderes karet untuk biaya haji.
Baca Juga: Lebih Sempurna! Ini Layanan Saat Puncak Haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina Tahun 2022
Setibanya di Tanah Suci, keduanya berdoa agar dipertemukan dengan jodoh mereka setelah lama sendiri.
"Kan kami belum menikah. Doa kami dari kampung, jika betul kami berangkat ke Tanah Suci. Semoga ketika pulang dari Tanah Suci, ada jodoh buat saya," ujar Mariano
5. Mimpi seorang penyandang difabel naik haji akhirnya jadi kenyataan
![Gusmadi (paling depan berkursi roda) saat berada di Bandara Internasional Hang Nadim sebelum bertolak ke Bandara Jeddah, Jumat (24/6/2022). [Dok. MCH 2022]](https://media.arkadia.me/v2/articles/souparmand/QIdSgzA7GU8dfx8lGXyUaLRMonZ2ZFcG.png)
Seorang jemaah haji berusia 62 tahun asal Kabupaten Siak, Riau akhirnya dapat mewujudkan mimpinya naik haji. Pria yang bernama Gusmadi tersebut menjadi salah satu jemaah haji penyandang difabel yang berkesempatan menunaikan haji tahun ini.
Ia mengaku bahwa pernah mengalami mimpi dirinya berada di sebuah ruangan paviliun B3, tempat dirinya rehat sejenak sebelum berangkat menuju Makkah. Menariknya, ia sebelumnya belum pernah memijakkan kaki di Tanah Suci sama sekali.
"Saya bermimpi, saya pernah berada di ruangan ini, saya sudah tisak asing lagi dengan tempat ini. Mimpi berada di sini, padahal saya tidak pernah kesini, umrah pun tidak pernah," ujar Gusmadi kepada awak media saat ditemui di Paviliun B3, Jumat (24/6/2022) malam.
Gusmadi juga menceritakan pengalaman dirinya mengalami kecelakaan yang menyebabkan kaki kirinya diamputasi.