Menurut madzhab Syafi’i, jamaah haji harus berada di Muzdalifah walaupun sebentar saja. Dengan syarat harus berada di Muzdalifah, sekurang-kurangnya melewati pertengahan malam setelah wuquf di Arafah dan tidak perlu berdiam (al-muktsu), baik ia (jamaah haji) tahu sedang berada di Muzdalifah atau tidak.
Hal ini juga sejalan dengan pendapat madzhab Hanafi yang menyatakan bahwa berada di Muzdalifah merupakan wajib haji, dan cukup sesaat sebelum fajar.
Apabila tidak berada di Muzdalifah sebelum terbit fajar, maka jamaah haji harus membayar dam, kecuali ada alasan syar’i, seperti sakit, maka tidak apa-apa.
Seperti itulah penjelasan apa itu mabit di Muzdalifah. Semoga ibadah haji 2022 untuk para jemaah di Tanah Suci diberikan kelancaran.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama