Kota Leeton di Pedalaman Australia Membuka Diri untuk Pendatang dan Pencari Suaka

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 01 Juli 2022 | 14:51 WIB
Kota Leeton di Pedalaman Australia Membuka Diri untuk Pendatang dan Pencari Suaka
Ilustrasi Australia (Pixabay/hbieser)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika ayah Ali Mehdi, seorang migran asal Pakistan, meninggal pada tahun 2017, dia mulai mencari negara lain untuk pindah bersama keluarganya.

Ali berusaha mencari tempat di mana anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan yang baik dan memiliki kebebasan bergerak. Dia akhirnya mendarat di Australia.

Setelah bertahun-tahun mengurus dokumen dan penundaan akibat COVID-19, Ali bersama keluarganya kini menetap di Leeton, sebuah kota pedalaman di New South Wales.

Berbekal gelar master di bidang perencanaan kota, dia berhasil mendapatkan pekerjaan pada pemerintah kota itu.

"Saya cukup beruntung menemukan tempat di Pemerintah Kotayang luar biasa ini. Kebanyakan orang di sini memperlakukan saya seperti...Saya tidak bisa menemukan kata untuk menggambarkannya," kata Ali Mehdi.

"Dalam perencanaan kota ada istilah yang kami gunakan, yaitu 'Kecil itu indah'. Begitu juga kota ini, Leeton," paparnya.

Kisah Ali Mehdi hanyalah salah satu kisah sukses pendatang dan pengungsi yang kini menetap di Leeton, yang menjadi subjek laporan penelitian Universitas Charles Sturt, Universitas Australia Selatan, dan Dewan Multikultural Wagga Wagga.

Laporan itu menyebutkan pada tahun 2016 Kota Leeton memiliki proporsi tertinggi orang Afghanistan di kawasan pedalaman NSW.

Itulah mengapa kota ini dijadikan percontohan untuk menunjukkan bagaimana pengungsi dapat memiliki pengalaman positif di Australia.

Baca Juga: Kemasygulan Pencari Suaka di Peraduan: Namaku Manusia, Tapi Tak Ada yang Peduli dengan Kami

Peneliti Dr David Radford menjelaskan, mereka fokus pada 80 pengungsi suku Hazara asal Afghanistan yang telah menetap atau tinggal di Leeton.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI