Warga Migran Berpikir untuk Meninggalkan Australia Karena Kenaikan Biaya Hidup

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 04 Juli 2022 | 21:00 WIB
Warga Migran Berpikir untuk Meninggalkan Australia Karena Kenaikan Biaya Hidup
ILUSTRASI: Sejumlah Imigran saat berbuka puasa dengan masyarakat di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Minggu (11/6/2017) [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Langkah selanjutnya tentang bagaimana saya akan terus mengelola masa depan masih sedikit tidak jelas."

Dengan gaji yang tidak akan berubah untuk saat ini, Zofia harus beradaptasi dengan kenaikan biaya. Dia mengatakan sudah mulai memilih membeli sayuran beku dibanding yang segar, dan berpikir dua kali sebelum menyalakan pemanas udara di tengah musim dingin.

"

"Tidak pernah ada pikiran bahwa setelah punya dua gelar universitas dan mengambil studi lebih lanjut di bidang saya, [lalu] bekerja selama lima tahun bahwa saya masih harus mengambil pekerjaan tambahan, ini lumayan membuat frustrasi," katanya.

"

Profesor Lucas mengatakan masa di mana harga rumah melonjak, pasar kerja tidak menentu dan inflasi memang menyulitkan anak muda untuk merencakan kehidupan mereka.

"Tidak mampunya mereka untuk membuat rencana karena ketidakpastian yang luar biasa bisa menimbulkan kecemasan," katanya.

Memilah kebutuhan dengan kesenangan

Laura Higgins, dari MoneySmart ASIC, yang menyediakan layanan gratis untuk membantu orang membuat keputusan keuangan, mengatakan ada beberapa hal yang dapat dicoba jika ingin memperbaiki situasi keuangan mereka.

Cara terbaik untuk memulai adalah dengan membuat daftar semua pengeluaran, kata Laura.

Baca Juga: Sudah Semalam Imigran di Tanjungpinang Menginap di Depan Kantor UNHCR Menuntut Perbaikan Fasilitas Kesehatan ke IOM

"Memahami semua komitmen keuangan Anda, benar-benar jujur tentang itu, dan memahami di mana uang Anda dipakai," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI