Mati Kutu, 6 Fakta Anak Kiai Jombang DPO Pencabulan Susah Ditangkap, Ending Polisi Malah Dinasehati

Rabu, 06 Juli 2022 | 10:48 WIB
Mati Kutu, 6 Fakta Anak Kiai Jombang DPO Pencabulan Susah Ditangkap, Ending Polisi Malah Dinasehati
Kiai Jombang nasihati polisi agar tidak menangkap anaknya yang jadi tersangka pencabulan santriwati dengan dalih sedang difitnah dan merupakan masalah keluarga belaka. (Instagram/@memomedsos)

Suara.com - Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah, KH Muhammad Mukhtar Mukthi menegaskan anaknya, MSAT difitnah melakukan pencabulan pada santriwati. Oleh karenanya, sang kiai ternama di Jombang itu meminta Kapolres Jombang tidak menangkap putranya yang menjadi DPO kasus pencabulan.

Setelah gagalnya aksi penangkapan MSAT, Kapolres Jombang Nurhidayat justru tampak dinasihati oleh sang kiai. Dalam video yang beredar di media sosial, kiai yang merupakan ayah MSAT itu memberikan nasihat agar polisi tidak lagi melanjutkan kasus pencabulan.

Padahal, kasus anak kiai itu sudah dinyatakan P-21 alias berkas lengkap oleh kejaksaan. Yuk simak fakta polisi susah tangkap anak kiai Jombang yang DPO pencabulan berikut ini.

1. Kasus MSAT Sudah P-21

Berkas perkara kasus pencabulan yang diduga dilakukan MSAT terhadap santriwati sudah dinyatakan lengkap alias P-21 oleh Kejaksaan Tinggi di Jatim pada 4 Januari 2022.

Maka dari itu, Polda Jatim berusaha secepat mungkin melakukan tahap dua atau melimpahkan tersangka dan barang bukti perkara ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

2. MSAT Berhasil Kabur Setelah Jadi DPO

MSAT tercatat enggan menghadiri tiga kali panggilan Polda Jatim sehingga polisi menjadikannya DPO sejak 13 Januari 2022.

Ia diduga menyetubuhi dan mencabuli santriwatinya sendiri. Atas dugaan itu, MSAT dikenakan pasal 285 KUHP dan atau pasal 294 ayat (2) ke-2 KUHP. Namun, ia berhasil kabur saat dilakukan penangkapan polisi.

Baca Juga: Tim Khusus Buru Keberadaan Pengasuh Ponpes Terlapor Kasus Pencabulan di Banyuwangi, Puting Beliung Menerjang Singosari

3. Ayah MSAT Sebut Aksi Pencabulan Anaknya Fitnah

Ayah MSAT bersikeras menyebut aksi pencabulan yang menyeret nama sang putra hanyalah sebuah fitnah. Dalam video yang beredar di media sosial, sang kiai  bersama Kapolres Jombang Nurhidayat sedang berada di sebuah majelis.

Tampak ada ratusan jemaah yang ada isana. Di depan majelis, Kiai Mukhtar memberikan nasihat agar polisi tidak lagi melanjutkan kasus MSAT.

"Untuk keselamatan kita bersama, untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah fitnah ini masalah keluarga," kata Kiai Mukhtar dalam video viral. 

"Untuk itu, kembali lah ke tempat masing-masing, jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini. Semuanya itu adalah fitnah. Allahu Akbar, cukup itu saja!" lanjutnya.

Sementara itu Kapolres Jombang Nurhidayat terlihat hanya bisa menganggukkan kepala sembari mendengarkan nasihat sang kiai. Sontak, ratusan jemaah langsung mengucapkan takbir berkali-kali.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI