Suara.com - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang makanan serta minuman sehat, Nellywati, merasakan banyak manfaat setelah bergabung dengan program Jakpreneur besutan Pemprov DKI Jakarta.
“Banyak sekali manfaat yang kami peroleh, karena mendapat pelatihan-pelatihan pendampingan hingga pemasaran produk yang disalurkan dengan baik,” ujar Founder & CEO Brand Javanice Healthy, Brand Wedang Warisan, kepada Suara.com.
Nellywati mengungkapkan, kesempatan untuk memperkenalkan produknya terbuka lebar, karena Pemprov DKI banyak melakukan kerja sama dengan event besar berskala nasional dan internasional. Javanice Healthy mendapat kesempatan pula menghadirkan produknya untuk tamu-tamu di Hotel Grand Hyatt.
“Kami juga diberi kesempatan untuk ikut World Expo Dubai, yang berlangsung pada 11-17 Maret 2022. Javanice Healthy dipertemukan dengan para buyer di sana. Saat ini Javanice Healthy telah mengirimkan produknya ke Jepang, Malaysia, dan Singapura,” tambahnya.
Sambutan pasar dalam negeri pun tak kalah meriah. Beberapa mitra di daerah telah siap memasarkan produk Javanice Healthy, seperti Jawa Tengah, Semarang, dan Yogyakarta.
“Kami sangat yakin dengan kemampuan Javanice Healthy ke depannya. Tahun ini, kami menjadi Top 3 di ajang kompetisi skala nasional, di salah satu televisi swasta sebagai inovasi produk wedang kekinian dengan topping Nusantara, yakni kolang kaling sebagai topping," kata Nellywati.
Javanice Healthy kini sedang mempersiapkan skema kemitraan yang bisa dihadirkan kepada masyarakat secara luas. Dengan kemitraan, maka pelaku UMKM di kota manapun di Indonesia bisa ikut memasarkan produk-produk Javanice Healthy.
Saat ini berbagai makanan dan minuman sehat Javanice Healthy sudah ada di Pusat Perbelanjaan Sarinah, Pusat Oleh-oleh di Yogyakarta, serta Pusat Oleh-oleh di Bandara International Soekarno-Hatta Terminal 3 dan Terminal 2, Cengkareng.
Jakpreneur, Gebrakan Pemprov Dukung UMKM
Baca Juga: AIBR Hub for Indonesia Hadir di Ranah Minang, Sinergi Bersama Perkuat UMKM Pariwisata Sumbar

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, selain mendampingi para pelaku UMKM dalam membuka akses pasar, Jakpreneur juga terus melakukan pemberdayaan dan pengembangan. Caranya dengan menggelar sejumlah program pelatihan yang meliputi hard skill maupun soft skill.
“Para peserta yang mengikuti pelatihan hard skill diajarkan cara membangun usaha kuliner, fesyen, dan kerajinan tangan. Sedangkan melalui pelatihan soft skill, mereka diberikan materi-materi tentang membangun dan membentuk jiwa kewirausahaan serta strategi melihat peluang bisnis bagi UMKM,” kata Ratu.
Kendati pandemi Covid-19 menghantui Jakarta, Pemprov DKI tak meninggalkan para pelaku UMKM. Pada masa sulit ini, Pemprov DKI menempuh berbagai cara untuk membuat UMKM tetap bertahan, antara lain dengan menghadirkan berbagai program. Misalnya: program pemasaran online (Bazaar Online) yang dilakukan di lima wilayah kota administrasi secara periodik, program Jakpreneur Goes to Mall yang merupakan ajang pameran hasil kolaborasi DPPKUKM DKI dengan Pusat Perbelanjaan/Mall, kolaborasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan 13 Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Kewirausahaan di Provinsi DKI Jakarta, Program Gebetan (Gerakan Bersama Tanggap) UMKM merupakan kepedulian pegawai atau Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas PPKUKM untuk membeli produk-produk UMKM Jakpreneur setiap bulan, dalam rangka mendukung pemasaran usaha mereka serta program pemerintah pusat, yaitu Bangga Buatan Indonesia.

Kemudian, Program Relaksasi Pembayaran Retribusi, yakni 13.000 Pedagang Kaki Lima (PKL) di Lokasi Binaan dan Lokasi Sementara di seluruh wilayah kota mendapat keringanan Retribusi Daerah dan/atau penghapusan sanksi administratif kepada Wajib Retribusi yang terdampak COVID-19. Relaksasi IUMK (Izin Usaha Mikro Kecil), yaitu pelaku UMKM tidak perlu mengajukan IUMK, namun diberikan secara khusus kepada mereka dengan layanan Antar Jemput Izin Bermotor (AJIB) yang mendatangi pelaku UMKM untuk diproses izin usahanya. Dengan demikan, IUMK dapat meningkatkan aksesibilitas permodalan UMKM.
“Ada juga program Jumat Beli Lokal (JBL) yang rutin dilaksanakan di lima kota administrasi dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Tujuan program ini adalah membantu para pelaku UMKM Jakpreneur untuk meningkatkan akses pemasaran melalui digitalisasi serta membuat mereka berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas produknya,” ungkapnya.
Selain membantu UMKM memasarkan produknya secara luas, Program JBL pun memiliki tujuan lain, yaitu memperkenalkan produk-produk UMKM lokal kepada masyarakat secara luas. Hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat, yaitu Bangga Buatan Indonesia, sehingga masyarakat diharapkan lebih menyukai produk-produk dalam negeri yang tak kalah kualitasnya dengan produk bangsa lain.