5 Fakta Kondisi Roy Suryo Usai Diperiksa: Lemas hingga Didorong Kursi Roda

Ruth Meliana Dwi Indriani
5 Fakta Kondisi Roy Suryo Usai Diperiksa: Lemas hingga Didorong Kursi Roda
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo menggunakan kursi roda usai diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama terkait unggahan foto stupa Candi Borobudur mirip Presiden Jokowi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (22/7/2022) malam. [Suara.com/Yasir]

Roy Suryo tengah memenuhi panggilan pemeriksaan Polda Metro Jaya dan menjalani proses tersebut berjam-jam. Kondisi terkini dirinya dilaporkan lemas hingga naik kursi roda.

Suara.com - Pakar telematika sekaligus mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo telah menjalani pemeriksaan oleh Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (22/7/2022).

Adapun sosok eks Menpora tersebut kini ditetapkan sebagai tersangka atas kasus meme stupa Candi Borobudur yang disunting hingga mirip wajah Presiden Jokowi, sebagai bentuk sindiran terhadap sang presiden beberapa waktu lalu.

Seusai jalani pemeriksaan tersebut, tampak Roy Suryo kelelahan lantaran diperiksa selama berjam-jam. Bahkan, ia tampak didorong kursi roda lantaran kelelahan hingga tak kuat berjalan.

Berikut fakta kondisi Roy Suryo terkini usai jalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Jokowi Datang ke Polda Metro Jaya, Roy Suryo Tak Yakin yang Dilaporkan Ijazah Palsu

1. Jalani pemeriksaan selama 12 jam

Tak tanggung-tanggung, pemeriksaan terhadap sosok pakar telematika yang kerap mengkritik pemerintahan Jokowi tersebut menempuh jangka waktu 12 jam.

Usai proses pemeriksaan selesai, tampak Roy Suryo keluar dari Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Jumat (22/7/2022) pukul 22.20 WIB.

2. Roy Suryo diperiksa polisi atas dua laporan

Adapun pemeriksaan tersebut dilakukan berdasarkan dari dua laporan terkait aksi Roy Suryo mengunggah meme stupa Candi Borobudur berwajah Jokowi.

Baca Juga: Bawa Saksi ke Polisi, Relawan Tepis Polisikan Roy Suryo Cs karena Arahan Jokowi: Ini Murni...

Laporan pertama dilayangkan oleh perwakilan umat Buddhis Indonesia dan terdaftar dengan nomor LP/B/0293/VI/2022/SPKT/BARESKRIM tertanggal 20 Juni 2022. Laporan tersebut dialamatkan kepada Bareskrim Polri hingga akhirnya dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.