Ratusan Peternak Australia Minta Perbatasan dengan Indonesia Ditutup 120 Hari

SiswantoABC Suara.Com
Kamis, 28 Juli 2022 | 15:07 WIB
Ratusan Peternak Australia Minta Perbatasan dengan Indonesia Ditutup 120 Hari
Ilustrasi: Para peternak sapi perah di Kota Batu [Foto: ANTARA]

Pemilik peternakan Midwest Meats, Justin Cashman, mengatakan segenap komunitas di barat daya Victoria akan terancam terdampak wabah PMK, karenanya pemerintah dan para kelompok lobi seperti Federasi Petani Nasional harus "segera mengambil tindakan bersama." 

“Saya tahu ada PMK di negara lain, tetapi Indonesia adalah ancaman langsung, penyakit itu perlu diperangi di sana bukan di sini,” kata Justin.

"

"Kita harus menutup perbatasan ini sekarang, hari ini."

"

"Saya pikir saya dapat berbicara atas nama banyak badan bisnis, bahkan jika hanya persepsi PMK pun yang ada di sini, itu bisa merugikan."

Menteri Pertanian Federal Murray Watt mengatakan pemerintah menanggapi ancaman ini dengan serius dan mereka yang memilih untuk bepergian perlu melakukan hal yang sama.



"Pemerintah Albanese telah memperkenalkan langkah-langkah biosekuriti terkuat yang pernah digunakan di Australia, termasuk langkah-langkah yang belum pernah digunakan sebelumnya seperti keset sanitasi dan zona respons biosekuriti di bandara," katanya.

"

“Kami telah meluncurkan pertahanan berlapis, termasuk penilaian risiko pada 100 persen penumpang yang kembali dari Indonesia, serta peningkatan pemeriksaan termasuk pemeriksaan tas di bandara, dan penyaringan setiap surat yang datang dari Indonesia dan China melalui pusat surat."

Baca Juga: DPP Sebut Angka Kesembuhan PMK di Kulon Progo Capai 64 Persen

"

"Saran yang diterima pemerintah adalah bahwa penutupan perbatasan tidak diperlukan dan akan merusak hubungan perdagangan kami dengan Indonesia senilai A$7,9 miliar per tahun dan berdampak pada pendapatan petani."

Federasi Petani Nasional telah dihubungi untuk dimintai komentar.

Artikel ini dirangkum dan diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI