Disampaikan Ruslan, lokasi ditemukan kepingan benda asing berpola segitiga itu di hutan daerah Dusun Lomur Desa Kenaman Kecamatan Sekayam atau sekitar belasan kilometer dari penemuan barang serupa di Desa Pengadang Sekayam.
Jenis Roket yang Jatuh
Roket yang jatuh itu rupanya berjenis Long March 5B. Ini diluncurkan pada 24 Juli 2022 untuk mengirimkan modul baru menuju stasiun luar angkasa Tiangong milik China.
Tahap inti roket mencapai orbit dengan modul stasiun, kemudian roket ditarik kembali ke Bumi oleh gaya tarik atmosfer selama enam hari berikutnya.
Tak seperti tahap inti roket lainnya yang diarahkan untuk jatuh dengan aman di lautan atau permukaan yang tidak berpenghuni.
Dikritik Komunitas Antariksa
Skenario jatuhnya Long March 5B kali ini memang terbilang kontroversial dan unik, mengingat potensi cedera dan kerusakan yang ditimbulkannya.
Akibatnya, tidak sedikit komunitas antariksa mengkritik pejabat luar angkasa China karena membiarkan inti Long March 5B menjadi bongkahan besar sampah antariksa.
"Seharusnya ada bahan bakar yang tersisa di roket tersebut agar bisa masuk kembali dengan terkontrol," kritik Darren McKnight, teknisi senior di perusahaan pelacakan LeoLabs yang berbasis di California.
Baca Juga: Jadi Bandar Arisan Fiktif, Istri Anggota Polisi Raup Rp 11 Miliar dari Ratusan Korban
Bukan Pertama Kalinya
Sebelum kejadian ini, misi Long March 5B yang pertama pada Mei 2020 juga berakhir dengan jatuhnya tahap inti roket di sekitar Afrika Barat. Lalu, yang keduanya dilakukan pada April 2021 hingga menyebabkan puing-puing terjatuh di Samudera Hindia.
Sementara itu, China diketahui masih akan meluncurkan misi peluncuran modul lainnya untuk stasiun luar angkasa negaranya pada musim gugur ini. Di mana peristiwa serupa mungkin terjadi di waktu mendatang.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti