Suara.com - Shana Imfeld sudah diberitahu untuk bersiap-siap mendengar kabar buruk jika mengenai kemungkinan dia bisa ikut program pertukaran pelajar ke Australia.
Dengan perbatasan internasional dari dan ke Australia ditutup, Shana yang berusia 16 tahun asal Swiss ini tadinya sudah memilih untuk ke negara lain di Eropa.
Namun tiga minggu lalu Shana tiba di Rockhampton di negara bagian Queensland, sebagai bagian dari pertukaran pelajar gelombang pertama dari 'Rotary Youth Exchange' yang bisa kembali ke Australia.
Shana mengatakan dia sangat senang akhirnya bisa ke negara impiannya untuk pertukaran pelajar.
"Sangat senang tapi juga rasanya aneh begitu banyak hal baru yang saya alami," kata Shana.
"Namun saya sangat menikmatinya sejauh ini."
Program pertukaran pelajar internasional di Australia dihentikan ketika COVID-19 membuat perjalanan internasional tidak menentu.
Sektor pendidikan di universitas, pertanian dan sekolah menengah di Australia menjalankan berbagai program pertukaran ke luar negeri untuk mempelajari budaya berbeda, sebaliknya menerima pelajar dari negara lain untuk merasakan pengalaman hidup di Australia.
"Banyak pelajar yang kehilangan kesempatan karena mereka tidak lagi pergi setelah mereka berusia 18 tahun," kata Heather Sugget, Ketua Program 'Rotary Youth Exchange' untuk Distrik 9506, yang mendatangkan Shana dan empat pelajar lainnya ke Queensland tahun ini.
Baca Juga: Konjen India di Medan Tawarkan Beasiswa untuk Pegawai Pemkot Tanjungpinang hingga Pertukaran Pelajar
Walau sebagian besar negara bagian di Australia sudah mengizinkan lagi program pertukaran pelajar internasional, masih ada juga negara bagian yang masih belum melakukannya.
Belum dilakukan Australia Barat
Departemen Pendidikan Australia Barat belum menerima pendaftaran bagi pertukaran pelajar untuk bisa datang, sehingga para pelajar Rotary ini tidak akan ke Australia Barat sampai setidaknya bulan Juli 2023.
"Pengaturan mengenai dimulainya lagi penerimaan pertukaran pelajar di Australia Barat akan dimulai secepat mungkin, dalam cara yang paling aman, berdasarkan situasi kesehatan saat ini," kata Direktur Jenderal Departemen Pendidikan Australia Barat, Lisa Rodgers.
Pengiriman pelajar dari Australia Barat ke luar negeri bahkan akan dimulai lebih lambat lagi yaitu Juli 2024.
Linda Bilney, Kepala Program Rotary Youth Exchange di Australia Barat mengatakan banyak terjadi kelambatan dalam pemberian paspor dan visa.
"Dan bahkan yang program pertukaran pelajar ke luar negeri di negara-negara bagian sebelah timur Australia juga terjadi penundaan," katanya.
Program pertukaran mahasiswa juga sudah dimulai
Program pertukaran bagi mahasiswa universitas juga sudah dimulai dalam beberapa pekan terakhir.