Pemerintah Australia Serahkan Artefak Bersejarah kepada Indonesia

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 22 Agustus 2022 | 10:12 WIB
Pemerintah Australia Serahkan Artefak Bersejarah kepada Indonesia
Ilustrasi: Artefak kuno dari China. (Dok. ANTARA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia sudah menerima 333 keramik yang berasal dari kapal Tek Sing yang tenggelam di perairan Bangka Belitung padatahun 1822 dari Pemerintah Australia.

Menteri Urusan Seni BudayaAustralia, Tony Burke, secara simbolis menyerahkan enam artefak tersebut kepada Duta BesarIndonesia untuk Australia, Siswo Pramono saat upacara peringatanKemerdekaan Republik Indonesia di Canberra,Rabu kemarin (17/08).

Keramik dari kapal Tek Sing adalah hasil sitaan pihak berwenang Australia di tahun 2019, setelah muncul informasi jika barang-barang keramik ini dilelang secara online di Perth.

Menurut Dody Harendro dari Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya, KBRI Canberra diperlukan waktu beberapa tahun untuk mengecek keaslian keramik tersebut.

"Kita dihubungi di bulan September 2020, oleh Kementerian Seni bahwa AFP [Kepolisian Federal Australia]menahan keramik tersebut yang akan dilelang secara online," katanya kepada ABC Indonesia.

Ia mengatakan KBRI Canberra bergerak cepat untuk membantu melakukan verifikasi apakah keramik yang ditahan tersebut memang berasal dari kapal Tek Sing.

Proses ini juga sempat terunda karena pandemi COVID-19.

"Setelah diperiksa olehsemuapihak di Indonesia dan juga dari berbagai kurator di Australia, mereka mengesahkan bahwa keramik ini memang asli dan berasal dari kapal Tek Sing."

Selain mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang bisa menyelamatkan artefaktersebut,Duta besar RI di CanberraSiswo Pramono juga berharap kerja sama antara Indonesia dan Australia bisa terus berjalan.

Baca Juga: Artefak Kuno Dharmasraya Meriahkan Festival Pamalayu 2022

"Penyerahan hari ini merupakan yang ketiga setelah di tahun 2006 dan 2018 dan merupakan bukti nyata kemitraan strategis [Indonesia-Australia]khususnya di bidang antarbudaya dan penegakan hukum," kata Siswo Pramono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI