Melansir dari BBC, terjadinya panic buying juga dapat dikatakan sebagai suatu mekanisme alami yang dilakukan oleh manusia untuk dapat merespon keadaan darurat yang terjadi disekitarnya. Sehingga daat manusia merasa tidak memiliki kontrol atas apa yang telah terjadi di sekelilingnya, maka mereka akan terus berupaya untuk memiliki kendali.
Hal ini sejalan dengan apa yang tengah terjadi saat ini. Kabar kenaikan sejumlah barang-barang pokok dan meningkatnya jumlah kebutuhan membuat banyak orang tidak memiliki kendali atas kenaikan ini. Olah karena itu beberapa orang berupaya untuk mendapatkan barang-barang tersebut sebelum harganya naik.
Fenomena panic buying kerap kali terjadi di Indonesia. Berikut ini beberapa peristiwa panic buying yang pernah terjadi di Indonesia:
1. Merebaknya virus corona beberapa waktu lalu di sejumlah tempat menyebabkan banyak orang tidak mempunyai kendali untuk menghentikan terjadinya infeksi virus. Oleh karena itu, sejumlah orang berusaha untuk mencegah dengan menggunakan masker dan pemakaian handsanitizer.
Hal ini kemudian menguak mengapa jumlah permintaan terhadap dua barang itu langsung melonjak dan mengalami kelangkaan stok serta kenaikan harga pada saat itu.
2. Saat terjadinya pandemi Covid-19 tak hanya masker dan hand sanitizer yang mengalami kelangkaan. Susu beruang bear brand pun juga mengalami kelangkaan di pasaran. Hal ini diakibatkan karena beberapa orang mengklaim jika mengonsumsi susu beruang ini dapat membantu proses pemulihan kondisi tubuh saat terkena virus Covid-19.
Hal inilah yangbmenyebabkan banyak masyarakat menstok susu beruang hingga mengalami kelangkaan di pasaran akibat dari jumlah permintaan lebih banyak dari jumlah produksi. Namun sebenarnya susu merk ini tidak dapat menyembuhkan Covid-19 karena tidak pernah ada penelitian yang menyebutkannya.
3. Panic buying juga dialami masyarakat Indonesia ketika Kementerian Perdagangan menyesuaikan harga minyak goreng. Peningkatan harga minyak goreng ini berkaitan dengan harga minyak di tingkat global.
Peningkatan di tingkat global memengaruhi hatga minyak di ranah domestik serta akan mendorong produksi untuk ekspor sehingga dapat terjadi kelangkaan di domestik.