Suara.com - Dalam pertemuan para menteri lingkungan di acara G20 di Bali, Tanya Plibersek, Menteri Lingkungan Australia, memperkenalkan konsep "Green Wall Street", di mana bisnis dari seluruh dunia dapat datang untuk berinvestasi dalam aksi lingkungan.
Menurutnya Australia punya potensi untuk mengubah krisis lingkungan lewat komodifikasi pekerjaan lingkungan yang positif melalui "kredit keanekaragaman hayati/alam."
“Pada akhirnya, saya ingin melihat pasar benar-benar menghargai alam, sehingga akhirnya akan melindungi hutan, bukan malah merusaknya,” katanya.
"Dan mungkin suatu hari Australia akan memiliki Green Wall Street-nya sendiri: pusat keuangan global tepercaya, tempat dunia datang untuk berinvestasi dalam perlindungan dan pemulihan lingkungan."
Apa itu 'Green Wall Street'?
Inti dari konsep ini adalah jika seorang petani, kelompok konservasi atau bisnis lain memulihkan atau melindungi lingkungan mereka, maka mereka akan menerima kredit yang kemudian bisa dijual kepada pasar.
Saat konsep ini pertama kali diajukan di Australia, ada tanggapan beragam dari aktivis lingkungan, mulai dari antusiasme hingga kritik.
Federasi Petani Nasional di Australia, misalnya, mengatakan "senang" dengan konsep ini dan beberapa akademisi di bidang skema kredit keanekaragaman hayati juga optimistis.
Bagaimana kredit akan dibuat?
Dalam rancangan undang-undang yang diperkenalkan oleh mantan menteri pertanian Austalia, David Littleproud, awal tahun ini, pemerintahan di bawah Scott Morrison merancang program tersebut sehingga hanya petani yang bisa menghasilkan kredit keanekaragaman hayati.
Ini memungkinkan sejumlah proyek, seperti penanaman pohon di lahan kosong, pengurangan polusi ke saluran air, dan komitmen untuk melindungi habitat yang ada yang terancam punah.
Baca Juga: Halodoc Jadi Satu-satunya Perusahaan Telehealth yang Unjuk Gigi di 4th DEWG Meeting G20 Bali
Pemerintah Australia dibawah pimpinan PM Anthony Albanese saat ini mengatakan akan memperluas program tersebut untuk diterapkan juga kepada semua pemilik tanah, termasuk pemilik tanah tradisional.
Dalam pidatonya di Bali, Menteri Tanya mengangkat kemungkinan kredit yang dihasilkan dengan menanam kembali habitat koala, memulihkan saluran air yang rusak, menghidupkan kembali lokasi alam kritis dan lahan basah, hutan bakau dan perairan.
Siapa yang akan membeli kredit?
Kredit karbon biasanya dibeli untuk "mengimbangi" emisi lain yang dihasilkan perusahaan. Tapi sebagian besar tidak dibeli secara sukarela.
Meski Menteri Tanya mengatakan "kredit alam" akan tersedia untuk perusahaan yang perlu "mengimbangi" kerusakan yang tidak dapat mereka hindari, namun ia menegaskan kepaa ABC bahwa hal tersebut bukan inti dari program 'Green Wall Street'.
"Ini bukan dirancang untuk menjadi skema offset bagi para pengembang yang nantinya malah membeli kredit ketimbang melindungi lingkungan alam," katanya, menambahkan program ini bukan untuk menggantikan satu hal dengan lainnya.
"Ini adalah cara untuk mendapatkan tambahan investasi sektor swasta dan filantropi ke lingkungan."
BERITA TERKAIT
Tragedi di Stadion Aljazair: 3 Suporter Tewas, Korban Jatuh dari Tribun Atas
22 Juni 2025 | 23:14 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI