Suara.com - Pemerintah resmi menaikan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022) siang. Kenaikan tersebut direspons sebagai sebuah ancaman tersendiri bagi sebagian besar masyarakat.
Penjual ayam geprek, Afifah (26) mengatakan, kenaikan harga BBM dianggap bakal memperburuk kondisi bagi masyarakat kecil seperti dirinya. Hal itu lantaran harga bahan baku dagangannya otomatis juga bakal terkerek naik.
"Kalau bensin naik kan pasti bahan-bahan kaya cabai, minyak, sama yang lain kan juga bakal naik," katanya, kepada Suara.com, di Palmerah, Jakarta Barat Sabtu (3/9/2022) malam.
Sementara, jika harga bahan baku jualannya naik, Afifah tidak memiliki pilihan selain ikut menaikan harga jualannya. Namun, ia juga khawatir, jika nanti ia menaikan harga untuk porsi ayam goreng dengan nasi, pelanggannya bakal kabur.
"Kalau pada naik (harga), mau gak mau kita kan juga naik. Tapi takutnya pelanggan pada keberatan," kata perempuan berhijab ini.
Ia pun mengaku amat tidak setuju dengan keputusan pemerintah menaikan harga harga BBM. Terlebih saat ini masyarakat baru saja terbebas dari jerat pandemi.
Harga BBM Resmi Naik Sabtu Siang
Sebelumnya, pemerintah secara resmi menaikkan harga BBM bersubsidi mulai Sabtu (3/9/2022) siang kemarin. Kenaikkan harga BBM tersebut berlaku satu jam dari pengumuman.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hari ini tanggal 3 September Tahun 2022 pukul 13.30 pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM subsidi," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dalam konferensi persnya, Sabtu (3/9/2022).
Ia pun merinci penyesuaian harga BBM tersebut, antara lain: