Suara.com - Pemprov DKI Jakarta berupaya mewujudkan regenerasi kota yang berketahanan dan berkelanjutan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam salah satu tujuan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi DKI Jakarta 2023-2026. Untuk itu, Pemprov DKI mendorong pembangunan yang berfokus pada investasi hijau (green investment), sebagai implementasi lanjutan dari inisiatif pembangunan kota berketahanan (resilient city).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan visi untuk membangun kota yang lebih layak huni dan berkelanjutan. Jakarta berkomitmen untuk mengurangi 30% emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada 2030. Sementara itu, pada 2021, telah mencapai 26% dari target.
“Pemprov DKI Jakarta membahas mengenai seluruh tantangan dan kebijakan yang diperlukan untuk mendorong green investment di Jakarta melalui Jakarta Investment Forum (JIF) 2022 pada awal September ini. Forum tersebut diharapkan dapat mendorong investasi yang berkelanjutan, serta mewujudkan Net-Zero Emmision pada 2050 untuk generasi masa depan,” jelas Benni.
JIF 2022 ini adalah titik temu bagi pejabat publik, investor, pemodal, dan pemilik proyek potensial untuk menjajaki berbagai potensi kerja sama investasi di Jakarta. JIF 2022 yang mengangkat tema Investing in Resilience tersebut bertujuan untuk mempromosikan DKI Jakarta sebagai kota ramah investasi, sekaligus mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan dan layak huni. Adapun tema tersebut selaras dengan isu prioritas KTT U20, yakni Recover Together, Recover Stronger. Sebagai acara yang terintegerasi dengan U20 Mayors Summit, JIF 2022 memiliki fokus yang sama, yaitu tantangan pascapandemi dan perubahan iklim.
Benni mengungkapkan, pihaknya mempromosikan dan memfasilitasi para investor dalam memperoleh informasi tentang proyek-proyek potensial untuk pembangunan kota Jakarta yang berkelanjutan.
“Setidaknya terdapat 15 poyek potensial investasi hijau berkelanjutan yang ditawarkan dari tujuh BUMD. Adapun 15 proyek tersebut meliputi berbagai sektor, di antaranya infrastruktur, transportasi, Transit Oriented Development (TOD), energi terbarukan, kesehatan, pariwisata dan pengelolaan sampah,” terangnya.
Langkah Konkret
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penyelenggaraan JIF 2022 diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia maupun global, untuk mengambil langkah-langkah konkret mewujudkan regenerasi kota berkelanjutan dan berketahanan, melalui kolaborasi dalam sektor investasi serta bisnis.
Anies menyebutkan beberapa tantangan bagi Jakarta, di antaranya membuat Jakarta sebagai kota yang layak huni, dan emisi gas rumah kaca adalah salah satu tantangan utama.
Baca Juga: Jakpro Jawab PSSI Soal Kelayakan Jakarta International Stadium untuk Laga FIFA
“Jakarta adalah kota metropolitan, padat penduduk, padat kendaraan bermotor karena ada 13 juta kendaraan roda dua yang terdaftar dan 3 juta kendaraan roda empat. Hal itulah tantangan bagi Jakarta, karena menghasilkan 40.000 CO2 setiap tahun. Kita perlu berubah dan tidak bisa melanjutkan kondisi ini,” ungkapnya.