China Inginkan Reunifikasi dengan Taiwan

Diana Mariska Suara.Com
Rabu, 21 September 2022 | 13:49 WIB
China Inginkan Reunifikasi dengan Taiwan
Bendera Taiwan. (Unsplash/xandreaswork)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

China juga masih menggunakan kekuatan dan kekerasan untuk mengatur Taiwan di bawah kendalinya.

Pada tahun 2005, China bahkan mengesahkan undang-undang yang memberi negara itu dasar hukum untuk tindakan militer terhadap Taiwan jika memisahkan diri atau terlihat akan memisahkan diri.

China telah menolak untuk berbicara dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen sejak ia pertama kali menjabat pada tahun 2016 karena meyakini sang pemimpin merupakan seorang separatis. Tsai Ing-wen sendiri telah berulang kali mengusulkan diskusi atas dasar kesetaraan dan saling menghormati.

Meski demikian, pendahulu Tsai, Ma Ying-jeou mengadakan pertemuan penting dengan Presiden China Xi Jinping di Singapura pada tahun 2015.

Qiu Kaiming, kepala departemen penelitian di Kantor Kerja Taiwan, mengatakan pertemuan Xi dan Ma menunjukkan "fleksibilitas strategis" mereka terhadap Taiwan dan "menunjukkan kepada dunia bahwa orang-orang China di kedua sisi Selat benar-benar bijaksana dan cukup mampu memecahkan masalah ini sendiri".

Pemerintah Taiwan mengatakan klaim kedaulatan China tidak berlaku karena pulau itu tidak pernah dikuasi oleh Republik Rakyat China (RRC).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI