Menlu RI Menyinggung Nasib Warga Rohingya dalam Pertemuan MIKTA

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 23 September 2022 | 12:39 WIB
Menlu RI Menyinggung Nasib Warga Rohingya dalam Pertemuan MIKTA
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan menteri luar negeri kelompok negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia) di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-77 di New York, Amerika Serikat pada Kamis (22/9/2022). (ANTARA/HO-Kemenlu RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam pertemuan kelompok negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyinggung nasib dan situasi warga Rohingya di tempat pengungsian. 

Retno Marsudi menghadiri pertemuan menteri luar negeri MIKTA di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-77 di New York, Amerika Serikat pada Kamis (22/9/2022), menurut keterangan Kementerian Luar Negeri RI yang diterima pada Jumat (23/9/2022).

Dalam pertemuan itu, Retno membahas soal situasi warga Rohingya yang tak kunjung membaik, bahkan cenderung memburuk.

Dia menyebutkan sebanyak 1,1 juta warga Rohingnya terperangkap di tempat pengungsian di Cox's Bazaar, Bangladesh dan mereka rentan menjadi korban perdagangan manusia dan radikalisme.

Menurut Retno, upaya untuk mengatasi masalah warga Rohingya itu dipersulit oleh situasi di Myanmar yang juga tidak mudah karena tidak ada kemajuan dalam penerapan 5 Poin Konsensus yang disepakati pemimpin ASEAN dan Myanmar.

Kelima poin konsensus yang disepakati Myanmar dengan para pemimpin ASEAN adalah pengakhiran segera kekerasan di Myanmar, dialog antara semua pihak terkait, penunjukan utusan khusus, penyaluran bantuan kemanusiaan oleh ASEAN untuk Myanmar, dan kunjungan utusan khusus ASEAN ke Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak.

Menyangkut isu perlindungan sosial yang menjadi topik pertemuan MIKTA, Retno menekankan pentingnya memperluas cakupan perlindungan sosial di tingkat nasional dan memperkecil kesenjangan cakupan jaminan sosial antar negara.

Pada pertemuan tersebut, para Menlu MIKTA menekankan komitmen MIKTA sebagai kelompok negara middle-power untuk memberikan kontribusi konkret dalam upaya mengatasi krisis kemanusiaan di beberapa negara, khususnya untuk membantu meningkatkan pelindungan sosial dalam mengantisipasi krisis di masa depan.

Indonesia akan memegang keketuaan MIKTA pada 2023.

Baca Juga: Retno Marsudi Bertemu Menteri Luar Negeri India Bahas KTT G-20 dan Isu Myanmar

MIKTA adalah kemitraan informal antara negara-negara kekuatan menengah, yaitu Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI