"Lalu kita ngomong apa yang tidak baik, termasuk Presiden Jokowi. Saya bilang saya tetap jadi pengkritik, agar Indonesia pulih dan investasi itu panjang, dan sejarah peradaban kita tidak bisa dibatalkan hanya oleh isu-isu tiga periode," jelas Rocky.
Lalu mereka juga membicarakan soal partai politik dan perannya untuk masyarakat. "Dan Gibran juga kasih kritik untuk partai politik. Saya bilang begitu juga PDIP, kehilangan kader," ujar Rocky.
"Jadi hal yang biasa saya bicarakan di FNN, itu yang saya bicarakan dengan Saudara Gibran," sambungnya. "Jadi semua soal yang dibicarakan dengan keinginan agar ada perubahan, bahkan di dalam cara Presiden Jokowi mengambil keputusan."
Bahkan Rocky menyebut Gibran sempat mengungkap keinginan untuk berguru dengannya. Ia juga memastikan pihaknya tetap menjadi kritikus pemerintah kendati kini banyak berdiskusi dengan lingkup kekuasaan.