Awalnya durian ini dikenal dengan nama mao sahn wang atau berarti raja kucing. Namun akhirnya lebih dikenal sebagai musang king, merujuk pada pohon induknya yang berada di dekat Gua Musang, Kelantan, Malaysia.
Tanggapan Warganet
Dugaan bahwa durian mewah dijadikan makanan pencuci mulut oleh elite partai wong cilik ini tentu menuai beragam respons.
"Membagongkan," cuit warganet.
"Ketauan. Netijen is real eagle eye!" komentar warganet karena kejelian warganet.
"Lagian mana ada warung pecel mejanya di tutup sama kain. Kayak acara resepsi aja," kata warganet lain.
"Gak enaknya wong cilik dijadikan jualan.. Tapi setelah berkuasa, wong cilik dihancurkan," kecam warganet.
"Maunya perncitraan ngaku wong cilik.. ewhh nyesek, ketahuan menu pecel duriannya," timpal yang lainnya.
Baca Juga: Nyelekit Banget, Ini Komentar Ernest Prakasa Tanggapi Puan Maharani dan Cak Imin di Makan Pecel Lele