Suara.com - Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menilai bahwa Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief terlalu berlebihan dan kurang bijak. Menurutnya, Andi selalu memproduksi hal-hal yang tidak baik dalam berpolitik.
Hal itu disampaikan Said menanggapi video beredar mengenai pernyataan Andi Arief.
Dalam video itu, Andi menyatakan jika PDIP mengusung Puan Maharani, cara untuk menangi Pilpres yang akan datang semua lawannya akan ditangkap-tangkapi oleh penegak hukum. Andi juga menyinggung soal Presiden Jokowi ingin Pilpres 2024 hanya diikuti dua paslon.
"Yang pertama Andi Arief itu menurut hemat saya sangat berlebihan, seharusnya Andi Arief, saya sungguh hormat ya sebenarnya, karena dia seharusnya lebih rasional memandang konstelasi politik nasional," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022).

Menurutnya, Andi Arief sebaiknya tak terus membuat hoaks dan menyampaikan hal-hal yang kurang baik. Said menilai, tak ada keteladanan yang akan diterima masyarakat jika Demokrat melakukan hal tersebut.
"Pertanyaan akhir saya kepada Andi Arief, keteladanan seperti apa yang akan ditunjukkan kepada masyarakat, jika Demokrat dalam hal ini terus-menerus memborbardir hoaks kepada masyarakat," ungkapnya.
Lebih lanjut, Said menegaskan, bahwa apa yang disampaikan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Andi Arief tidak pernah terjadi dan terbukti. Faktanya, kata dia, selama ini Puan selalu bersilaturami dengan para pemimpin partai politik.
"Konteksnya kan kalau membangun bangsa harus bersama, tanpa rasa saling curiga. Nah kalau elite saling curiga dan dilempar ke publik, tontonan ini sangat tidak menarik bagi masyarakat dan sungguh tidak mendidik," pungkasnya.
Video Andi Arief
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 1 menit 51 detik yang memuat pernyataan Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief beredar di media sosial dan kalangan awak media. Dalam video yang beredar itu Andi berbicara soal dinamika perpolitikan jelang Pilpres 2024.
Dilihat Suara.com dari video tersebut tampak Andi sedang duduk berbicara dengan mengenakan pakaian biru muda di wawancarai seseorang. Video itu berlabel kalimat "Jiwa Demokrat".
Andi dalam video itu awalnya berbicara soal adanya dugaan penggunaan penegak hukum untuk urusan politik. Namun, Andi tak medetil soal pemanfaatan penegak hukum tersebut kapan dilakukan.
"Jadi arah ke sana, memanfaatkan aparat penegak hukum, sangat mungkin bisa terjadi," kata Andi dalam video yang beredar dilihat Senin (26/9/2022).
![Politikus Partai Demokrat Andi Arief diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (10/5/2022), sebagai saksi kasus dugaan suap terkait pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/05/10/63258-andi-arief-partai-demokrat.jpg)
Selain itu, Andi kemudian menyinggung soal peluang Ketua DPP PDIP Puan Maharani maju di Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya, semua pihak sebenarnya berani saja menghadapi Puan dalam Pilpres.
Pasalnya, kata Andi, semua pihak merada yakin bakal menang jika melawan Puan dalam Pilpres. Namun, menurutnya, keberanian semua pihak itu akan urung terjadi, jika lawan politik mulai ditangkapi dan petinggi parpol lain diancam.