Allah SWT justru menutup telinganya sampai ia tertidur dan terbangun keesokannya. “Setelah itu, aku tidak pernah lagi berniat mengikuti perbuatan buruk.” (HR Thabrani).
Nabi kemudian menginjak usia 20 tahun di Mekah yang bertepatan dengan peristiwa Harbul Fijar antara Kabilah Quraisy melawan Qais dan Aylan.
4. Nabi Muhammad SAW Dewasa
Saat memasuki usia dewasa, Nabi Muhammad semakin menekuni dunia bisnis. Ia pun memutuskan untuk berdagang dengan sahabat terbaiknya yaitu Saib bin Abi Saib. Barulah ketika menginjak usia 25 tahun, Rasulullah SAW menjalin kerja sama bisnis dengan seorang wanita kaya raya yakni Siti Khadijah.
Perkenalan Muhammad dengan Siti Khadijah berawal dari dunia perniagaan. Perempuan tersebut sudah biasa membiayai kafilah perdagangan Mekkah ke Suriah untuk kemudian membagi keuntungan bersama mitranya. Hal tersebut kemudian menjadi alasan bagi keduanya dalam melakukan perjalanan dagang.
5. Pernikahan Nabi Muhammad SAW dan Khadijah
Seringnya Muhammad dan Khadijah melakukan kegiatan perdagangan, membuat Khadijah merasa kian tertarik dengan Nabi. Perempuan tersebut akhirnya mengutus salah seorang sahabatnya, Nafisah binti Umayyah untuk menyampaikan keinginannya yaitu melamar Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad SAW pun lantas menyampaikan kabar gembira ini kepada para pamannya. Salah satunya yaitu, Hamzah bin Abdul Muthalib lalu ia mendatangi rumah Khuwailid bin Asad dengan Muhammad SAW untuk melamar Khadijah. Tak lama setelah lamaran itu, keduanya menikah ketika Nabi berusia 28 tahun.
6. Nabi Muhammad Mendapatkan Wahyu Pertama
Baca Juga: 15 Ucapan Maulid Nabi Muhammad dalam Bahasa Inggris, Bagikan ke Media Sosial
Sebelum diangkat menjadi Rasul, Nabi Muhammad SAW telah mendapatkan beberapa karunia yang istimewa dari Allah SWT. Seperti wajahnya selalu terlihat bersinar dan bersih. Hal ini menjadi salah satu pertanda kebesaran Allah SWT yang menandakan jika kedatangan Nabi terakhir dengan kedudukan yang tertinggi sampai akhir zaman.
Suatu hari Nabi Muhammad SAW mendapatkan sebuah mimpi saat Malaikat Jibril menghampirinya. Saat itu Rasul sedang menyendiri di dalam Gua Hira tepatnya yakni di samping Jabal Nur. Kemudian, turunlah wahyu pertama dari Allah yakni Surah Al – 'Alaq 1 – 4.
7. Dakwah Pertama Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW selama ini menjalankan dakwah secara diam-diam. Karena ancaman kaum jahiliyah yang begitu menentang bahkan sampai mengancam akan membunuhnya. Sampai suatu ketika Nabi memulai dakwahnya secara terang-terangan.
Dakwah ini dilkukan pertama kali pada keluarga paling dekat yaitu kalangan Bani Hasyim. Saat itu, hanya Ali bin Abu Thalib yang mau menerima lalu memutuskan untuk beriman kepada Allah SWT. Sementara Abu Thalib, paman Rasul ikut melindungi saat ia berdakwah.
Dakwah secara terang-terangan tersebut tentu selalu mendapatkan pertentangan oleh kaum Quraisy. Bahkan beberapa orang menyebut jika Nabi Muhammad SWT gila dan melemparkan kotoran ke arah Nabi. Pertentangan ini tidak hanya datang dari kaum Quraisy, Abu Jahal dan Abu Lahab pamannya bahkan juga ikut menentang Rasul selama ia berdakwah.