Sejak tahun 2020, Gary bersama dengan saudaranya, Kelly dan Sam, mendirikan Sungai Watch yang sekarang memiliki 55 orang anggota yang disebut pejuang sungai (river warriors), yang bekerja setiap hari untuk mencegah mengalirnya polusi sampah plastik ke laut.
"Saya sudah menyaksikan sendiri selama bertahun-tahun situasi semakin memburuk, dengan sampah plastik berserakan di pantai-pantai di Bali ketika musim hujan," katanya kepada ABC.
"Penghargaan ini akan mendorong kami untuk semakin semangat untuk berjuang bagi Bali dan Indonesia yang bersih," katanya.
Menurutnya, mereka sekarang akan meningkatkan kegiatan dengan berusaha membersihkan 1.000 sungai paling kotor di Indonesia dan juga melakukan proyek yang sama di berbagai bagian dunia lain.
Dalam kegiatan pembersihan sampah plastik di sungai, Gary mengatakan salah satu hal yang mereka lakukan adalah memasang penangkal yang bisa menjaring sampah-sampah plastik.
Misi mereka yang lain adalah memasang 1.000 penangkal sampah tersebut di tahun 2023.
Sekarang ini tiap harinya para relawan Sungai Watch mengumpulkan sekitar 2 ton sampah plastik dari berbagai sungai.
Bisa menjadi masukan bagi pemerintah
I Made Iwan Dewantama dari lembaga Conservation Internasional menilai, penghargaan tersebut semakin mengukuhkan sampah sebagai salah satu masalah yang semakin penting.
"Sampah yang dibersihkan dari sungai sudah mendapat perhatian dunia ... berarti sampah sudah merupakan isu yang besar sekali."
Baca Juga: Watchdoc Raih Magsaysay Award, Komisioner Komnas HAM Puji Sebagai Prestasi Prestisius
"Ini konfirmasi saja bahwa sampah merupakan isu global."
Selain itu menurut Iwan, salah satu poin utama yang diangkat Gary Bencheghib dalam kegiatannya adalah berapa banyak sampah tertangani atau tidak tertangani di tempat-tempat tertentu.
"Kalau kita bicara di Bali saja, pemerintah harusnya punya data berapa banyak sampah yang tidak terkelola," katanya.
"[Kontribusi] ini yang kemudian bisa di-cross check, [yakni] seberapa banyak Sungai Watch berkontribusi terhadap persoalan jumlah sampah yang tidak terkelola." katanya.
Konsistensi dan keterlibatan lebih banyak orang
Sementara itu menurut I Gusti Rai Ari Temaja dari Komunitas Peduli Sumber Daya Air (KPS) Denpasar, yang perlu terus dilakukan selain membersihkan sampah adalah tindakan untuk menyadarkan masyarakat supaya tidak membuang sampah sembarangan.
Rai Ari juga terlibat dalam tim yang diberi nama 'Gila Selingkuh', kepanjangan dari Giat Lestarikan Alam Selamatkan Lingkungan Hidup.