Brigadir J disebut juga sempat menutup pintu kayu berwarna putih, untuk menyembunyikan keberadaannya di kamar Putri Candrawathi, namun Putri menolak dengan menahan badannya.
Brigadir J disebut ancam Putri dan anak-anaknya
Karena panik pula, dalam eksepsi tersebut, Brigadir J disebut sempat membanting Putri Candrawathi ke kasur. Ia pula disebut mengancam Putri Candrawathi jika membocorkan peristiwa tersebut kepada suaminya.
"Awas kalau kamu bilang sama Ferdy Sambo, saya tembak kamu, Ferdy Sambo, dan anak-anak kamu!" begitulah ancaman yang disebut disampaikan Brigadir J kepada Putri.
Dalam keadaan terdesak, Putri sempat berusaha menjatuhkan keranjang pakaian untuk memancing perhatian orang lain di dalam rumah tersebut.
Namun sayangnya, upaya Putri tersebut tidak berhasil karena taka da satupun orang yang menghempiri sumber suara tersebut.
Kuat Ma’ruf curiga dengan Brigadir J
Setelah itu, Brigadir J keluar dari kamar Putrid an menuruni anak tangga dengan berjalan mengendap-endap. Wajahnya terlihat memerah seperti sedang ketakutan.
Momen itu disaksikan oleh Kuat Maruf yang berada di depan rumah. Kuat lantas meneriakkan Brigadir J sambil menggedor kaca.
Baca Juga: Kejagung Tanggapi Nota Keberatan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi
Mengetahui hal itu, Brigadir J lalu lari ke arah dapur. Kuat Ma;ruf lalu mengejarnya sambil meminta Susi melihat kondisi Putri di kamarnya.
Saat menyusul ke dapur, Brigadir J telah lari ke depan melewati pintu tamu. Sementara itu Susi yang melihat kondisi Putri Candrawathi di kamarnya langsung berteriak dan menangis kencang.
Teriakan Susi membuat Kuat urung mengejar Brigadir J dan memilih kembali dan melihat Susi dan Putri di kamarnya.
"Lalu, tidak lama Om Kuat menyuruh saya naik ke lantai 2 dan menemukan Ibu Putri Candrawathi sudah tergeletak di depan kamar mandi dengan keadaan tergeletak lemas," ucap tim kuasa hukum membacakan BAP Susi.
Lalu Kuat bersama Susi berusaha mengangkat Putri Candrawathi. Ketika itu, Yosua sempat menghampiri mereka di tangga, ia berusaha menjelaskan kejadian sebenarnya sambil menangis.
"Om saya jelaskan, om saya jelaskan," ucap tim kuasa hukum mengikuti ucapan Yosua, seperti tertuang dalam BAP Kuat Ma'ruf.