NasDem Akui Ada Pihak yang Nyinyir Usai Deklarasi Anies Baswedan, Salah Satunya Hasto PDIP

Selasa, 18 Oktober 2022 | 13:25 WIB
NasDem Akui Ada Pihak yang Nyinyir Usai Deklarasi Anies Baswedan, Salah Satunya Hasto PDIP
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh umumkan Anies Baswedan sebagai Capres 2024. [Suara.com/Alfian Winanto]

"Tapi apakah sifat kita berubah apakah komitmen kita berubah? Untuk tetap mendukung administratif pemerintahan Jokowi-Maruf Amin sampai Pemilu 2024 saya katakan kita tidak pernah berubah saudara-saudara," tuturnya.

Lebih lanjut, Surya mengaku enggan mempermasalahlan jika kekinian ada pihak yang coba mengganggu NasDem. Menurutnya, komitmen NasDem ke pemerintah tak bisa ditawar.

"Ini lah yang kita maksud kan sejak beberapa tahun lalu sejak dua tahun yang lalu saya katakan NasDem selalu menempatkan posisi sebagai sahabat sejati koalisi Pemerintahan Jokowi," katanya.

Jawab Sindiran Hasto

Hubungan Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan PDI Perjuangan tampak mulai memanas.

Kondisi panas tersebut terlihat dalam aksi sindir menyindir yang dimulai dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristyanto.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan elektoral bukan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan capres dari partainya. [Suara.com/Bagaskara]
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan elektoral bukan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan capres dari partainya. [Suara.com/Bagaskara]

Di sela-sela HUT TNI Tahun 2022, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyampaikan sindiran menohok yang diduga ditujukan untuk Partai NasDem usai mendeklarasikan Anies Baswedan.

Usai pernyataan itu, isu reshuffle kabinet juga mulai berembus.

Kabar reshuffle terus berkembang menyusul pengusungan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden oleh NasDem.

Baca Juga: Duet Anies Baswedan dan Andika di Pilpres 2024 Dinilai Punya Peluang Besar Dibandingkan dengan AHY

Memang semenjak mengusung Anies, NasDem kekinian lebih mendapat banyak sorotan. Mulai dari sebutan Nasdrun, hingga 'digoyang' isu keluar kabinet.

Menanggapi isu reshuffle, Sekjen NasDem yang juga menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyebutkan bahwa itu menjadi hak presiden.

"Yang itu kewenangan konstitusional Presiden. Jangan campur urusannya Presiden. Serahkan saja kepada Presiden," kata Johnny seperti yang dikutip dari Warta Ekonomi -- jaringan Suara.com.

Atas tuduhan partainya yang tak loyal, Johnny juga menyebutkan bahwa pihaknya menjadi partai pengusung presiden dalam dua periode terakhir.

"Nasdem sudah menyampaikan dari jauh hari, dari awal, kami adalah pengusung capres, sampai memenangkan capres dua periode bahkan, Pak Jokowi dalam hal ini sebagai Presiden. Kami berkomitmen untuk bersama-sama Pak Jokowi sampai selesai masa tugas Pak Jokowi dengan baik," kata Johnny.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI