Akan tetapi, khusus saat terjadi gerhana penumbral umat muslim tidak disunnahkan melakukan sholat gerhana. Hal ini disebabkan karena pada piringan bulan masih terlihat utuh dan bulat, dan tak nampak bagian yang terpotong.
Hanya saja cahaya yang dipancarkan bulan akan sedikit redup sehingga banyak orang sulit membedakan antara terjadi gerhana bulan atau tidak.
Ketentuan Sholat Gerhana Bulan
Terdapat beberapa ketentuan ketika hendak mengerjakan sholat gerhana, di antaranya yaitu:
- Disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu, membaca doa, membaca takbir, dan juga sedekah sebelum sholat
- Dalam satu rakaat terdapat dua kali gerakan berdiri dan dua kali rukuk
- Disunnahkan untuk membaca surat Al Baqarah atau surat yang panjang lainnya pada rakaat pertama. Kemudian dilanjutkan membaca Ali Imran pada gerakan berdiri berikutnya
- Disunnahkan membaca bacaan tasbih pada saat rukuk dan sujud dengan lebih dipanjangkan
- Dianjurkan jahr (jelas) pada saat gerhana bulan dan Sirr (pelan) pada gerhana matahari
- Disunnahkan memberi khutbah setelah sholat gerhana selesai
- Menurut mazhab imam Syafi'i, sholat gerhana matahari atau bulan dapat dilaksanakan pada semua waktu.
Karena sholat gerhana termasuk sholat yang memiliki sebab. Sholat gerhana disebut berakhir apabila seluruh penghalang yang menyelimuti bulan telah hilang ataupun bulan tersebut sudah tenggelam.
Tata Cara Mengerjakan Sholat Gerhana Bulan
1. Membaca niat sholat gerhana bulan di dalam hati, dengan bacaan:
"Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ"
Artinya: saya berniat sholat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.
Baca Juga: Penjelasan Ilmiah Gerhana Bulan Total serta Tata Cara Shalat Sunnah Saat Terjadi Gerhana
2. Takbiratul ihram