Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan pada era pemerintahan BJ Habibie (1998-1999), yaitu seluas 763.041 hektare, Abdurrahman Wahid (1999-2001) seluas 164.147 hektare, Megawati Soekarnoputri (2001-2004) seluas 3.702 hektare.
Sementara itu, berdasarkan catatan dari KLHK, sepanjang pemerintahan Presiden Jokowi (2014-2020), jumlah pelepasan kawasan hutan yaitu seluas 619.357 hektare.
Dan jumlah kawasan hutan yang dilepas di era SBY hanya kalah dari Presiden Soeharto, dimana sepanjang tahun 1984-1998, terdapat 3.468.801 hektare hutan yang dilepas oleh pemerintah.
Oleh karenanya, dilihat dari data tersebut, jumlah IPPKH melonjak di dua periode pemerintahan SBY dengan luas mencapai 322.169 ha yang meliputi peruntukkan tambang 305.070 ha dan 17.097 ha sebagai kawasan non-tambang atau yang terbesar dibanding 5 Presiden Indonesia lainnya.
Dikritik Harrison Ford
Selain terkait dengan pelepasan tanah, diketahui Zulhas juga pernah membuat jagat media sosial ramah karena dirinya disinggung oleh aktor Hollywood Harrison Ford pada saat diwawancarai untuk keperluan membuat film dokumenter berjudul "Years of Living Dangerously".
Pada saat itu, Zulhas dicecar oleh bintang film Indiana Jones tersebut dengan sejumlah pertanyaan terkait dengan kerusakan dan perambahan hutan, terutama Taman Nasional Tesso Nilo.
Disebut titipkan keponakan di Unila
Terbaru, nama Zulhas kembali diperbincangkan saat ia disebut-sebut menitipkan keponakannya untuk menjadi mahasiswa di Unila, Lampung. Zulhas bahkan kabarnya memberikan infaq untuk memuluskan maksud dan tujuannya tersebut.
Baca Juga: PAN Bantah Zulkifli Hasan Pernah Titip Keponakan Masuk Fakultas Kedokteran Unila
Pernyataan soal Zulhas turut menitipkan keponakannya tersebut disampaikan oleh Rektor Unila nonaktif, Prof Karomani, dalam sidang lanjutan kasus suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri Unila yang digelar di Pengadilan Negeri Tanjung Karang, Bandar Lampung, Rabu (30/11/2022).