"Sedih (karena kasus Sambo). Ya yang paling menderita itu adalah istri saya," ungkap Benny.
Berani Labrak Sambo
Benny bercerita sempat bertemu secara langsung dengan Ferdy Sambo saat keduanya dipindahkan ke Patsus. Ia kala itu berani melabrak dan menyampaikan kekecewaannya terhadap Sambo karena sudah merekayasa kasus kematian Yosua.
Ia menyebut Sambo sudah tega mengorbankan dirinya dalam kasus Brigadir Yosua. Rekayasa yang dirancang Sambo itu, lanjut Benny, sudah menghancurkan kariernya serta para anggota Polri yang lain.
"Waktu di Mako Brimob saat olahraga, kan kita (saya dan Sambo) nggak boleh ketemu. Pada kesempatan olahraga, saya bilang, 'Komandan tega sudah menghancurkan saya dan keluarga'," cerita Benny.
"Termasuk adek-adek kita komandan. Komandan harus bertanggung jawab. Kasihan semua akhirnya. Gara-gara komandan, banyak sekali korban'," lanjutnya.
Sambo kemudian menyampaikan permintaan maaf atas kebohongan tersebut dan mengatakan Benny tidak bersalah dalam kasus Yosua. Ia juga akan menjelaskan bahwa Benny dan bawahannya yang lain tak terlibat.
"Beliau bilang 'Iya Pak, maafin saya Pak. Gara-gara saya semuanya seperti ini. Ya nanti saya coba jelaskan (di persidangan) kalau abang dan yang lainnya itu tidak bersalah. Semua ini berita bohong saya, prank saya yang membawa adik-adik semua'," ungkap Benny.
"Dia (Sambo) tahu juga sudah membuat kita ini menderita, kasihan. 'Mungkin kita dengar ada rekayasa, ada yang tidak tahu- menahu sama sekali. Komandan harus menjelaskan, karena di luar itu beritanya lain komandan. Seolah-olah kita masuk ke dalam persengkokolan'," imbuh Benny.
Baca Juga: Ngaku Syok hingga Suruh Bharada E Setop Tembakan, Ferdy Sambo Ambil Senjata Yosua buat Tembak Tembok
"'Iya maaf, saya salah'," kata Benny lagi mengulang ucapan Sambo.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti