Sejarah Katedral Jakarta, Salah Satu Gereja Katolik Tertua di Indonesia yang Selalu Meriah saat Natal

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 07 Desember 2022 | 23:41 WIB
Sejarah Katedral Jakarta, Salah Satu Gereja Katolik Tertua di Indonesia yang Selalu Meriah saat Natal
sejarah Katedral Jakarta - Gereja Katedral Jakarta (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang petayaan Natal setiap tanggal 25 Desember, Gereja Katedral Jakarta selalu menjadi sorotan media. Memiliki arsitektur yang indah, gereja Katedral ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang ada di Jakarta. Bukan hanya dari sisi keindahan, sejarah Katedral Jakarta pun juga menarik untuk ditelisik.   

Sebelum resmi ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, Gereja Katedral memiliki sejarah yang panjang dalam hal pembangunannya. Pada awalnya, Gereja Katedral Jakarta memiliki nama Gereja Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga, atau dalam bahasa latin De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming. 

Sejarah Katedral Jakarta 

Gereja Katedral dibangun saat Paus Pius VII mulai mengangkat pastor Nelissen sebagi prefek apostik Hindia Belanda pada tahun 1807. Ketika itulah mulai penyebaran misi dan pembangunan gereja katolik di nusantara, termasuk di Jakarta. 

Kemudian pada tahun 1808, pastor Nelissen bersama pastor Prinsen tiba di Batavia lewat jalur laut vis Pelabuhan Pasar Ikan. Mereka lalu bertemu dengan Dokter FCH Assmus untuk berunding terkait pendirian gereja khatolik di Batavia. 

Di tahun yang sama, Pastor Nelissen berhasil mendapat pinjaman sebuah rumah bambu yang terletak di pojok barat daya Buffelvelt (sekarang telah menjadi gedung departemen agama) untuk kemudian digunakan sebagai gereja sementara. Selain itu, ia juga menggunakan rumah tinggal perwira sebagai rumah pastoral. Semua bangunan itu dipinjamkan oleh pemerintah Hindia Belanda. 

Jemaat jalani ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta, Jumat (15/4/2022). [Suara.com/Umay]
Jemaat jalani ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta, Jumat (15/4/2022). [Suara.com/Umay]

Pada tahun 1810 Pemerintah melalui Gubernur Jendral Herman Williem Daendles dari Inggris, memberikan sebuah tempat baru untuk pendirian Gereja Katedral, tepatnya berada di kawasan Senen. Hal ini juga yang membuat sejarah Katedral Jajarta menarik. Gereja Katolik perlahan mulai diperhatikan penguasa saat peralihan kekuasaan Batavia dari Belanda ke Inggris.  

Hal ini lantaran penjajah Belanda pada masa itu menganut agama Kristen Protestan sementara Inggris menganut Katolik. Jika melihat sejumlah gereja tua di Jakarta dengan usia ratusan tahun kebanyakan merupakan gereja Kristen Protestan.  

Setelah dilakukan berbagai renovasi di beberapa bagiannya, bangunan di kawasan Senen tersebut kemudian resmi dijadikan sebagai gereja Katolik dan mampu menampung hingga sebanyak 200 jemaat. Pastor Nelissen kemudian memberkati bangunan gereja itu, dengan Santo Ludovikus sebagai pelindungnya. 

Baca Juga: Bagaimana Hukum Membuat Kue Natal dalam Islam? Simak Penjelasan Ulama

Gereja katolik pertama di Batavia terdebut ternyata berdiri tidak berlangsung lama. Pada 1826 terjadi musibah kebakaran besar yang menghanguskan bangunan di kawasan Senen, termasuk pada bagian pastoral. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI