Meski gempa yang terasa cukup dahsyat, BMKG belum menyebutkan apakah berpotensi tsunami atau tidak.
BMKG juga menyebut bahwa parameter gempa masih berubah dan belum akurat.
"Dalam beberapa menit pertama setelah gempa, parameter gempa dapat berubah dan boleh jadi belum akurat, kecuali telah dianalisis ulang seismologis," demikian keterangan Twitter BMKG.
Kendati demikian, BMKG meminta masyarakat untuk berhati hati tentang adanya gempa susulan. Masyarakat juga meminta agar segera menghindari gedung bertingkat.
4. Bukan Gempa Kerak Dangkal
Menurut Daryono, Gempa Sukabumi bukan gempa kerak dangkal seperti Cianjur dan juga bukan Gempa Megathrust.
Namun kata Daryono merupakan gempa dengan lempeng Indo-Australia atau Gempa Benioff. Namun memang lebih kuat dari gempa sekelasnya.
"Bukan gempa kerak dangkal Cianjur bukan jiga gempa megathrust.Ini gempa dalam lempeng indo-australia atau gempa benioff. Ground motionnya mmg lebih kuat dari gempa sekelasya dari sumber lain," tambahnya.
Baca Juga: Naik Angkot, Warga Terdampak Gempa Cianjur Antusias akan Terima Bantuan Presiden