Messi dan Pemain Argentina Dievakuasi Helikopter Buntut Lautan Manusia di Buenos Aires

Rabu, 21 Desember 2022 | 08:42 WIB
Messi dan Pemain Argentina Dievakuasi Helikopter Buntut Lautan Manusia di Buenos Aires
Para pemain Timnas Argentina melakukan selebrasi di atas bus dengan tanda bertuliskan "Juara Dunia" bersama pendukung setelah menjuarai turnamen Piala Dunia 2022 Qatar saat mereka melakukan tur keliling di pusat kota Buenos Aires, Argentina, Selasa (20/12/2022). [TOMAS CUESTA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kembalinya skuad pemenang Piala Dunia 2022 Argentina ke negara mereka disambut lautan manusia di ibu kota Buenos Aires. Situasi itu membuat Lionel Messi dan para pemain Argentina akhirnya harus dievakuasi dengan menggunakan helikopter.

Menyadur The Guardian, peristiwa ini terjadi setelah jutaan orang membuat bus beratap terbuka Argentina terhenti. Laporan menunjukkan 18 orang terluka dalam perayaan kemenangan, bahkan ada video menunjukkan salah satu penggemar berusaha masuk ke dalam bus tim.

Jalan-jalan di ibu kota Argentina sendiri memang dipenuhi oleh jutaan pendukung yang gembira, dengan kepulangan Lionel Messi dan kawan-kawan. Ditambah hari itu dinyatakan sebagai hari libur nasional, setelah kemenangan Argentina lewat adu penalti yang mendebarkan melawan Prancis di Qatar.

Namun parade kemenangan tim yang direncanakan akan menempuh jarak 50 mil setelah keberangkatan dari lapangan Asosiasi Sepak Bola Argentina, dihentikan sebelum mencapai titik demi keamanan.

Sementara itu, banyaknya orang yang berkerumun di sekitar Obelisk, salah satu monumen paling terkenal di Buenos Aires.

Dalam sejumlah video yang beredar, banyak muncul pelanggaran keamanan. Salah satunya saat suporter bersuka ria turun dari jembatan penyeberangan dan menjatuhkan diri ke dek terbuka yang ditempati oleh pemain dan staf Argentina.

Evakuasi itu sendiri dikonfirmasi oleh Presiden AFA, Claudio Tapia. Ia mengungkapkan bahwa skuad Argentina justru kecewa karena tidak bisa melanjutkan parade seperti yang diinginkan, alih-alih ketakutan dengan ancaman keamanan di rute tersebut.

“Mereka tidak mengizinkan kami datang untuk menyapa semua orang yang berada di Obelisk, badan keamanan yang sama yang mengawal kami tidak mengizinkan kami untuk bergerak maju,” kata Tapia. “Seribu permintaan maaf atas nama semua pemain juara. Sayang sekali."

Tayangan televisi menunjukkan kerumunan besar menunggu di sekitar Obelisk, sementara lebih banyak warga mengambil alih jalan raya untuk melihat sekilas juara dunia mereka. Momen penyambutkan ini disebut menjadi yang terbesar dalam sejarah, di mana diperkirakan 4 juta orang berkumpul di area tersebut.

Baca Juga: Bukan Lionel Messi yang Juara, Tapi Sosok Ini yang Menang di Piala Dunia

“Ini gila, luar biasa, ini hal terbaik yang bisa terjadi pada Anda dalam hidup,” kata Matias Gomez, 25, seorang pekerja logam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI